Berita

Ilustrasi ekonomi/Net

Publika

Neraca Pembayaran Melemah

RABU, 23 FEBRUARI 2022 | 07:28 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

KEMAMPUAN mendanai impor dalam parameter bulan dan kemampuan membayar utang luar negeri pemerintah melemah. Kondisi seperti ini terlihat dari indikator posisi cadangan devisa pada neraca pembayaran Indonesia, yang menurun dari 8,42 tahun 2016 menjadi 7,76 tahun 2021.

Pelemahan kemampuan mendanai impor berpotensi besar dalam berkurangnya kemampuan pemerintah dalam menyediakan bahan baku dan bahan penolong, yang bersumber dari impor mengalami pelemahan.

Kondisi seperti ini memperburuk kondisi deindustrialisasi pembangunan industri pengolahan di dalam negeri. Akibatnya adalah sumber pertumbuhan ekonomi nasional, yang semula bertumpu dari sektor industri pengolahan menjadi menurun.


Artinya, harapan pemerintah untuk melakukan penyerapan tenaga kerja dari sumber sektor industri pengolahan untuk ekspor ke luar negeri mengalami penurunan. Akibatnya, harapan pemerintah untuk berhasil memperbaiki kemiskinan secara tidak langsung yang bersumber dari kegiatan ekspor dan impor pun melemah.

Kondisi ini merupakan cermin dari posisi pemanfaatan faktor eksternal keterbukaan ekonomi, yang kurang dimanfaatkan secara lebih baik untuk kepentingan kemakmuran nasional. Kemampuan pemerintah untuk membayar utang luar negeri yang terindikasi melemah merupakan sinyal serius bahwa perilaku berutang ke luar negeri tidak dapat dipandang secara sebelah mata.

Sulit sekarang menggunakan argumentasi bahwa utang luar negeri pemerintah yang meningkat dipandang sebagai manfaat yang tidak mengandung risiko tetap kuat dalam menahan goncangan instabilitas perubahan ekonomi global.

Penyebab utama dari pelemahan kemampuan mendanai impor dan kemampuan membayar utang luar negeri pemerintah di atas adalah karena menurunnya kegiatan transaksi finansial. Transaksi finansial turun dari 29306 juta dolar AS tahun 2016 menjadi 11670 juta dolar AS tahun 2021.

Masalah penurunan transaksi finansial ini disebabkan oleh turunnya investasi portofolio sekalipun kondisi investasi langsung (FDI) konstan. Artinya, dari sudut pandang investor keuangan memandang kondisi iklim investasi keuangan portofolio kurang menguntungkan dari sisi kepentingan investor portofolio.

Sementara itu persepsi investor yang melakukan investasi langsung ke dalam negeri Indonesia tidak mengalami perubahan secara mendasar. Artinya, berbagai jurus deregulasi di bidang ekonomi dalam bentuk paket-paket deregulasi ekonomi sebanyak belasan paket kebijakan ekonomi itu untuk memanfaatkan sumberdaya keuangan internasional dalam melakukan investasi langsung ke dalam negeri, ternyata tidak berdampak terhadap peningkatan investasi langsung secara signifikan, melainkan konstan.

Akibatnya, pembangunan infrastruktur fisik besar-besaran di dalam negeri, pemangkasan dwelling time pada pelabuhan laut internasional dan digitalisasi perizinan satu atap satu pintu, ternyata sementara ini lebih terbebani oleh kondisi pelemahan kemampuan pemerintah dalam membayar utang luar negeri dibandingkan maksud pemerintah hendak menjadikan investasi langsung sebagai sumber penggerak pembangunan ekonomi nasional dan daerah di Indonesia.

Penulis adalah eneliti INDEF, yang juga pengajar Universitas Mercu Buana

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya