Berita

Petani padi/Net

Nusantara

Walau Butuh Proses, Petani Akui Lebih Menguntungkan Pakai Pupuk Organik

SENIN, 21 FEBRUARI 2022 | 20:45 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Tidak semua petani terpuruk dengan kondisi kelangkaan pupuk subsidi pemerintah. Beberapa diantaranya, memilih berinovasi dengan memproduksi pupuk organik mandiri.

Belakangan, pupuk subsidi dikeluhkan langka karena keterbatasan jumlah produk dan mahalnya pupuk non subsidi. Bahkan, tercatat alokasi pupuk subsidi tahun 2022 hanya sekitar 37-42 persen dari total kebutuhan petani di Indonesia.
 

Inovasi pemakaian pupuk organik salah satunya dilakukan Rizky Syahrirul Barokah, petani asal Desa Ngompro, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Dia mengaku telah menggunakan pupuk organik sejak tahun 2018 lalu.

Menurutnya, penggunaan pupuk organik lebih menguntungkan. Walaupun, ada proses panjang yang harus dilalui dalam mengolah tanah.

"Pada awalnya biaya akan lumayan tinggi untuk membenahi tanah akibat sedikitnya penambahan pupuk kompos pada perawatan sebelumnya. Namun, jika sudah sehat tanahnya maka biaya akan lebih rendah," jelas Rizky dalam keterangannya, Senin (21/2).

Jika kondisi lahan rusak, kata Rizky yang meraih gelar sarjana pertanian dari Universitas Jember, untuk memperbaiki biaya cenderung sama bahkan lebih mahal dengan pemakaian pupuk non subsidi,

"Namun jika lahan sudah sehat maka biaya produksi bisa berkurang mencapai 40 persen," katanya.

Rizki menjelaskan, penggunaan pupuk kimia sintetis mungkin akan menguntungkan petani pada awalnya, namun pada akhirnya kebutuhan pupuk persatuan lahan akan semakin meningkat. Sehingga, tentu saja akan membuat biaya produksi semakin membengkak.

Soal hasil panen, lanjut Rizky, dia mencontohkan tanaman padi miliknya, untuk hasil awal, panen akan menyusut dikarenakan tanah sudah rusak akibat pemakaian pupuk dan pestisida kimia sintetis sebelumnya.

"Maka perlu pembenahan tanah dahulu untuk mendapatkan hasil maksimal untuk bisa mendapat hasil panen relatif sama dengan penggunaan pupuk kimia sintetis," katanya.

Untuk produksi pupuk organik, kata Rizky lagi, dia membuat pupuk organik sendiri baik padat maupun cair. Pembuatan dengan fermentasi bahan-bahan organik seperti kotoran hewan, seresah daun, jerami dan sekam.

"Untuk pupuk organik cair bisa dari bonggol pisang, rebung, urine hewan dan lainnya. Pada intinya petani harus menjadi petani yang mandiri," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya