Berita

Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat (kanan)/Net

Politik

Dana JHT Diduga Masuk SUN, KSPSI Minta Pemerintah Lakukan Audit Forensik

SENIN, 21 FEBRUARI 2022 | 16:47 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) bakal mengusulkan dana BPJS Ketenagakerjaan diaudit forensik secara independen. Usulan itu didasarkan adanya dugaan uang hasil keringat rakyat dipakai untuk dimasukkan ke dalam surat utang negara (SUN).

Demikian ditegaskan Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (21/2).

"Memang duitnya tidak likuid. Makanya saya usulkan BPJS Ketenagakerjaan harus diaudit forensik. Pakai lembaga independen lalu audit forensik, kita boleh kok kaum buruh meminta audit forensik karena emang itu duit satu rupiah harus dipertanggungjawabkan," tegas Jumhur.

Dia menerangkan, ada ratusan triliun uang milik rakyat di BPJS Ketenagakerjaan bakal dimasukkan ke dalam SUN. Catatan Jumhur uang itu akan diperuntukkan untuk membangun proyek strategis nasional.

Alasan umumnya adalah pemerintah saat ini kewalahan mencari dan untuk banyaknya pembangunan.

Oleh sebab itu, pihaknya menilai pemerintah menukar duit rakyat untuk diputar ke dalam proyek nasional.

"Ternyata ada 325 atau berapa gitu (triliun) di SUN, SUN itu kan berarti di APBN, APBN untuk membangun apa? APBN ini kita tidak tahu untuk membangun yang tidak karu-karuan, yang di ibukotalah di manalah, tidak jelas itu duitnya, kan duit rakyat itu," katanya.

Menurutnya, ke depan pemerintah akan kewalahan membayar utangnya kepada rakyat jika tidak mampu menjelaskan secara detail dana JHT tersebut yang baru bisa dicairkan ketika para pekerja berusia 56 tahun.

"Ketika dia menjadi APBN kita bingung nanti gimana ngembaliinnya. Ketika di tengah jalan orang perlu memang haknya dia, kemudian dibikinlah Permenaker itu, jangan begitu," tutupnuya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya