Berita

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi/Net

Politik

Mendag Jadikan Babi di China Alasan Kedelai Mahal, Anthony Budiawan: Pejabat Sekarang Lucu-lucu

MINGGU, 20 FEBRUARI 2022 | 22:43 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Alasan dari Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengenai naiknya harga kedelai di tanah air terus menuai komentar dari masyarakat. Sebab, Mendag Lutfi mengungkit masalah pertumbuhan babi di China sebagai salah satu alasannya.

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan turut geleng-geleng atas alasan yang dilontarkan tersebut.

“Pejabat sekarang lucu-lucu komentarnya,” tuturnya lewat akun Twitter pribadi, Minggu (20/2).


Tidak habis pikir dengan alasan Mendag Lutfi, Anthony Budiawan pun melontarkan sejumlah pertanyaan tentang keberadaan babi di China, hingga keberadaan babi tersebut mempengaruhi harga kedelai di tanah air.

“Memang babi di China langsung beranak miliaran ekor? Tahun lalu di sana tidak ada babi jadi harga kedelai murah? Tobat deh,” sindirnya.

Dalam uraiannya, Mendag sempat mengatakan bahwa babi di China semula memang tidak makan kedelai. Namun kemudian ada perubahan dan babi diberi pakan kedelai.

“Apalagi baru-baru ini ada lima miliar babi di peternakan China itu makan kedelai," katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahun adalah 3 juta ton, sementara budidaya dan suplai kedelai dalam negeri hanya mampu 500 hingga 750 ton per tahunnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya