Berita

Tempe dan tahu/Net

Publika

Pengrajin Tempe Tahu Berhenti Berproduksi

MINGGU, 20 FEBRUARI 2022 | 06:27 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

INDEKS harga pangan dunia rata-rata naik dari 95,1 tahun 2019 menjadi 135,7 bulan Januari 2022 seharusnya mampu memberikan insentif harga jual makanan pada produsen dari hulu hingga hilir.

Akan tetapi kenaikan harga pangan sebelum pandemic covid-19 gagal membuat produsen meningkatkan produksi, misalnya hal ini terjadi pada kasus pengrajin tempe tahu di Indonesia.

Pengrajin bahkan telah sepakat untuk mengumumkan berhenti memproduksi tempe dan tahu selama tiga hari. Pengumuman berhenti berproduksi terjadi hampir setiap tahun.


Berhenti berproduksi untuk menekan, agar pemerintah memperhatikan ketersediaan jumlah pasokan kacang kedelai dengan biaya produksi, yang terjangkau oleh kemampuan keuangan dari para pengrajin tempe tahu pada umumnya.

Pengrajin tempe tahu sangat menyadari bahwa harga jual produk tidak akan mampu diserap oleh pasar, apabila harga jual tempe tahu terlalu tinggi dibandingkan kemampuan daya beli konsumen tempe tahu.

Sementara itu, harga bahan baku kacang kedelai yang terlalu tinggi dibatasi oleh kekakuan harga beli produk akhir tempe tahu. Pengrajin tempe tahu sebagai pelaku UMKM dihadapkan pada rendahnya margin usaha memproduksi tempe tahu. Sementara itu, peran tempe tahu sebagai sumber asupan protein nabati gizi makro rumah tangga sangat penting, yang harganya relatif terjangkau dibandingkan makanan sumber protein lainnya.

Harga kacang kedelai bersumber dari impor mempunyai perilaku fluktuasi harga tinggi, yang dapat tidak terkendali. Akibatnya, harga kacang kedelai menjadi tidak terjangkau oleh konsumen akhir dan produsen hilir. Kacang kedelai termasuk ke dalam kelompok serealia.

Persoalan kacang kedelai ternyata bukan berasal dari produksi, karena produksi yang meningkat dari tahun 2017/2018 hingga 3 Februari 2022. Persoalan kacang kedelai berasal dari peningkatan konsumsi atau utilization dan perdagangan kacang kedelai internasional, yang melebihi jumlah pasokan kacang kedelai tingkat pasar dunia.

Sementara itu kondisi stok akhir dari kacang kedelai (baca serealia) mengalami penurunan, namun rasio stock dengan penggunaan turun dari 31,9 persen menjadi 28,7 persen. Artinya, kenaikan harga kacang kedelai tingkat dunia murni disebabkan oleh tarikan peningkatan jumlah konsumsi kacang kedelai dunia.

Implikasinya adalah manajemen stok kacang kedelai dunia dan modernisasi pertanian kacang kedelai di negara maju, yang mempunyai produktivitas tinggi sekalipun terbukti kalah besar dibandingkan tarikan konsumsi kacang kedelai dunia, sehingga indeks harga yang tinggi sekalipun gagal menjadi insentif untuk petani produsen dalam meningkatkan produktivitas dan jumlah produksi dari kacang kedelai secara spektakuler.

Singkat kata revolusi hijau berbasis teknologi pangan modern untuk memenuhi konsumsi pangan dunia bersifat strategis, untuk secara aktual diusahakan oleh Kementerian yang menangani riset dan teknologi produksi pangan.

Penulis adalah peneliti Indef, yang juga pengajar Universitas Mercu Buana

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya