Berita

Pakar ekonomi Faisal Basri/Net

Politik

Faisal Basri Beberkan Penyakit Mendasar Ekonomi Indonesia sebelum Mengambinghitamkan Covid-19

SELASA, 15 FEBRUARI 2022 | 09:46 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pakar ekonomi Faisal Basri membeberkan sejumlah penyakit mendasar Indonesia sebelum serangan pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 di bidang ekonomi nasional yang selama ini dikambinghitamkan.

Menurut Faisal Basri, kondisi ekonomi Indonesia sudah mengkhawatirkan dan menurun drastis sebelum adanya pandemi Covid-19.

"Indonesia sebelum Covid ditunjukkan kemampuan pemerintah menarik pajak turun ke level terendah sepanjang sejarah dan hanya menduduki posisi 127 dari 140 negara,” tegas Faisal dalam diskuis "Indonesia Bangkit" yang disiarkan TVOne, Senin malam (14/2).


Dalam sektor industrial, Indonesia juga tidak mampu bangkit dari pertumbuhan produk domestik brutonya. Hal ini sudah tampak sebelum adanya ancaman pandemi menyerang Indonesia dua tahun lalu.

“Sebelum krisis Covid-19, industrialisasi melemah ditunjukkan dari pertumbuhan industri yang selalu lebih rendah daripada pertumbuhan PDB-nya,” imbuhnya.

Kemudian, Faisal Basri juga menyinggung peranan teknologi yang kurang di Indonesia.

“Sebelum krisis, peranan teknologi semakin dipinggirkan. Ekspor Indonesia mayoritasnya adalah teknologi rendah, yang berteknologi tinggi cuman 8 persen dan ternyata turun. Jadi bukan hanya rendah, tren income turun,” ucapnya.

Selanjutnya soal investasi. Sektor ini, Indonesia belum mampu menjual SDA dan SDM-nya kepada para investor. Hal ini tercermin bahwa Investasi di Indonesia belum mencapai target.

“Indonesia investasinya terbesar kedua setelah China dinyatakan dalam PDB. Tetapi hasilnya sedikit sekali, tercermin dari besaran ICOR (Incremental Capital Output Ratio) yang 50 persen lebih besar dari sebelum-sebelumnya. Jadi investasi besar tapi hasilnya sedikit. Inilah penyakit penyakit-penyakit mendasar pada diri kita (Indonesia),” tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya