Berita

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Rudy Sufahriadi/Net

Presisi

Kapolda Sulteng Jelaskan Kenapa Bubarkan Paksa Pendemo Tolak Tambang

SENIN, 14 FEBRUARI 2022 | 01:21 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Aksi demonstrasi menolak tambang di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dibubarkan paksa oleh pihak kepolisian.

Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi menjelaskan, pihaknya terpakasa membubarkan massa lantaran melakukan aksi unjuk rasa melebihi batas waktu yang telah ditentukan dalam UU penyampaikan pendapat, terlebih massa aksi juga menutup jalan.

Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Tani Peduli Lingkungan menggelar aksi Sabtu (12/2). Mereka menolak aktivitas tambang PT Trio Kencana di Kasimbar.

"Kita melakukan penindakan itu karena penutupan jalan atas masyarakat Kasimbar. Ini yang ketiga kalinya menutup jalan. Mereka meminta gubernur untuk datang mencabut PP yang ada di sana," kata Irjen Rudy kepada wartawan, Minggu (13/2).

Rudy menjelaskan, pihaknya sudah cukup mentoleransi massa aksi dengan membubarkannya pada pukul 23.15 WITA, dimana menurut UU batas waktu menyampaikan pendapat hanya sampai pukul 18.00.

Tindakan ini diambil setelah langkah persuasif gagal. Menurutnya, massa aksi sudah menutup akses jalan sejak siang hari.

"Namun, Gubernur sanggupnya hari Senin depan tadinya, tapi masyarakat sudah menutup jalan untuk meminta Gubernur datang," ujarnya.

Disisi lain, Rudy memastikan pihaknya profesional menyelidikan tewasnya seorang warga, Erfaldi alias Aldi (21), dalam aksi kemarin malam tersebut. Siapapun yang dinyatakan terbukti bersalah diproses hukum.

"Sangat disayangkan insiden ini. Namun kami bekerja profesional, siapa pun bersalah akan kami hukum sesuai aturan dan perundang-undangan berlaku," kata Rudy.

Erfaldi alias Aldi (21) tewas tertembak saat polisi membubarkan unjuk rasa penolakan kegiatan tambang emas PT Trio Kencana.

Dalam aksinya, massa menuntut Pemerintah Sulteng menutup tambang emas milik PT Trio Kencana yang memiliki lahan konsesi di Kecamatan Kasimbar, Toribulu, dan Tinombo Selatan.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

Bunga Utang Tinggi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Langgar Konstitusi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 11:12

KPK Harus Proses Kasus Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, Jangan Dipetieskan

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:23

UPDATE

Siang Ini Prabowo Resmikan Bank Emas Pertama di Indonesia

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:39

Gara-gara DeepSeek, China Borong Chip AI Nvidia H20

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:34

Gulung Southampton 4-0, Chelsea Tembus 4 Besar

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:30

Bursa Asia Dibuka Bervariasi, IHSG Diperkirakan Hadapi Tekanan

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:25

Ukraina Setuju Izinkan AS Akses Mineral Langka

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:24

Bank Sentral Korsel Pangkas Proyeksi Pertumbuhan hingga Suku Bunga

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:07

Wall Street Ditutup Variatif Saat Kepercayaan Konsumen Melemah, Nvidia Jatuh 2,8 Persen

Rabu, 26 Februari 2025 | 08:48

Komisi I DPR Minta Prajurit TNI yang Terlibat Penyerangan Polres Tarakan Dihukum Berat

Rabu, 26 Februari 2025 | 08:30

Ini Kronologi Meninggalnya Legenda Persebaya Bejo Sugiantoro

Rabu, 26 Februari 2025 | 08:29

Ekonomi AS dan Jerman Goyah, Harga Minyak Anjlok hingga 2 Persen

Rabu, 26 Februari 2025 | 08:20

Selengkapnya