Jurubicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi/Net
Lonjakan kasus meninggal akibat infeksi Covid-19 terus ditekan pemerintah dengan menggenjot vaksinasi di komunitas masyarakat.
Jurubicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menerangkan, vaksinasi tercatat mampu mengurangi transmisi Covid-19 di lingkungan masyarakat.
Hanya saja, dengan adanya sebarang varian Omicron ditambah banyak masyarakat yang belum melengkapi dosis vaksinasinya, terdapat potensi lonjakan kasus positif dan angka kematian Covid-19.
"Data Kemenkes periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien Covid-19 yang meninggal, 66 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap," ujar Nadia dalam keterangan tertulis yang dilansir laman Sekretariat Kabinet, Sabtu (12/2).
Nadia menyebutkan, penelitian terbaru Kemenkes bersama Universitas Padjadjaran dan Universitas Indonesia menunjukkan efektivitas vaksin bagi masyarakat.
"Mereka yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac dua dosis, pemberian vaksin
booster setengah dosis mampu meningkatkan antibodi yang sebanding dengan dosis penuh," tuturnya.
Lebih lanjut Nadia menyampaikan, jarak waktu terbaik untuk mendapatkan dosis
booster adalah minimal enam bulan setelah vaksinasi kedua. Kemudian, apabila seseorang mendapatkan
booster di bulan ke enam atau sembilan, maka antibodi yang diproduksi bisa sampai 12,5 sampai 88,9 kali lipat tergantung merek vaksin
booster yang digunakan.
Maka dari itu, Nadia mengajak masyarakat untuk segera mengikuti program vaksinasi
booster gratis yang disediakan pemerintah. Selain itu, masyarakat yang belum melengkapi dosis vaksinasi kedua maupun kesatu diimbau segera mengikuti program yang tersedia.
"Lewat semua cara pencegahan yang bisa dilakukan baik oleh pemerintah dan masyarakat, diharapkan penularan Covid-19 yang didominasi Omicron bisa segera dilalui dan dikendalikan secepatnya," tutup Nadia.