Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa/Net
Bursa calon presiden yang ramai diperbincangkan, turut memasukan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebagai salah satu kandidatnya.
Namun, menurut pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, peluang Andika dicalonkan oleh partai politik sebagai calon presiden sangat kecil.
“Peluang Andika Perkasa menjadi Capres pada 2024 tetap ada asalkan dapat memenuhi tiga hal,†kata Jamiluddin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (12/2).
Pertama, beber Jamiluddin, Andika dalam waktu dekat harus dapat meningkatkan elektabilitasnya. Hal itu diperlukan agar partai politik mau mengusungnya. Untuk meningkatkan elektabilitas, Andika dapat membuat gebrakan monumental.
“Misalnya dapat menyelesaikan konflik di Papua tanpa kekerasan. Bisa juga karena mampu meningkatkan moral prajurit seperti yang dilakukan M. Yusuf saat menjadi Panglima,†kata mantan Dekan Fikom IISIP ini.
Kedua, Andika masuk partai politik setelah pensiun dari TNI. Partai yang dipilih juga sebaiknya yang punya kursi cukup banyak di Senayan agar dapat mengusungnya menjadi Capres.
Dan ketiga, Andika sejak sekarang rajin road show ke ormas dan partai politik. Road show ke ormas, menurut Jamiluddin diperlukan untuk menyuarakan kekuarangan dan kelayakannya menjadi capres. Sementara ke partai politik agar lebih terbuka menerimanya manakala dukungan ormas sangat kuat kepada Andika.
“Andika memang tidak mudah untuk melakukan tiga hal tersebut dalam waktu relatif singkat. Apalagi masa baktinya sebagai Panglima TNI, bila tidak diperpanjang, hanyalah satu tahun. Dengan waktu sesingkat itu, tampaknya tak banyak yang bisa dilakukan Andika,†ujar Jamiluddin.
“Karena itu, peluang Andika menjadi capres tampaknya relatif kecil,†imbuhnya menambahkan.