Berita

Tangkapan layar Luhut Binsar Pandjaitan asyik telepon saat Presiden Jokowi pidato/Repro

Politik

Asyik Telepon saat Pimpinannya Pidato, Luhut Runtuhkan Marwah Presiden Jokowi

SENIN, 07 FEBRUARI 2022 | 05:32 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Sikap Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berani teleponan saat Presiden Joko Widodo pidato memiliki dampak politik serius.

Demikian pandangan Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS) Arman Salam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (6/2).

Menurut Arman, apa yang dilakukan Luhut makin mengkonfirmasi bahwa Luhut memang menteri yang memiliki pengaruh politik sangat kuat bagi Jokowi.


Apalagi, selama ini label yang disematkan publik pada Luhut adalah menteri yang bisa mengurusi semua tugas dari Joko Widodo.

"Hal ini menimbulkan pertanyaan di tengah publik apakah dalam kabinet ini Jokowi memberikan label menteri segala rupa, sehingga fungsi dan wewenang dari kabinet lain hanya sebatas formalitas tanpa ada kekuatan wewenang yang strategis," demikian pendapat Arman.

Dampak politik kedua, dijelaskan Arman, sikap Luhut yang asyik telepon saat pimpinannya pidato jelas dapat membuat marwah Jokowi sebagai Kepala Negara dan pemerintahan dapat runtuh atau menurun.

Dalam pandangan Arman, sedekat apapun relasi politik antar Luhut dan Jokowi tindakan teleponan saat orang nomor satu di Indonesia pidato tidaklah pantas.

"Sedekat apapun seorang tokoh tak pantas menunjukannya dalam ruang publik apalagi situasi formal. Ataukah menjadi benar suatu anggapan siapa presiden sebenarnya," demikian kata Arman.

Sebagai pembantu Jokowi, Luhut seharusnya bisa bersikap profesional menempatkan posisinya.

"Menjaga marwah dan sikap profesional adalah keniscayaan, karena hakekatnya menjadi pemimpin adalah mengemban kepercayaan publik," pungkas Arman.

 Semua elemen pemerintahan harus sadar itu sehingga stabilitas dapat terjaga agar pelayanan dan program bisa berjalan dengan baik.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya