Berita

Tentara dalam latihan Cobra Gold di provinsi Chon Buri, Thailand, pada Februari 2020/Net

Dunia

Tanpa Myanmar Latihan Militer Cobra Gold Segera Digelar di Thailand, Indonesia Siap Kirim 16 Perwakilan

SABTU, 05 FEBRUARI 2022 | 08:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL. Sejumlah negara termasuk Indonesia akan terlibat dalam latihan militer tahunan Cobra Gold akan diadakan dari 20 Februari hingga 5 Maret, tetapi dalam format yang diperkecil dan tanpa kehadiran Myanmar.

Rincian tersebut disampaikan Kepala Staf Gabungan Jenderal Natapol Boon-ngarm didampingi kuasa usaha AS Michael Heath di Markas Besar Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand pada Jumat (4/2) waktu setempat.

Jenderal Natapol mengatakan jumlah pasukan akan dikurangi dari 8.964 menjadi 3.460 dan peserta akan dikenakan tindakan kesehatan yang ketat untuk memastikan pengendalian Covid-19.


Tidak akan ada pendaratan amfibi, evakuasi sipil atau latihan tembakan langsung, dan jumlah pasukan yang berpartisipasi dalam setiap latihan akan dibatasi hingga 500 orang.

Pada kesempatan yang sama Jenderal Natapol dan Heath bersama-sama membantah desas-desus bahwa Amerika Serikat akan menggunakan latihan itu sebagai kesempatan untuk secara diam-diam memasok senjata kepada kelompok-kelompok etnis minoritas yang memerangi pemerintah junta di Myanmar.

Jenderal Natapol mengatakan dia mengetahui rumor itu tetapi Cobra Gold tidak akan dilakukan di dekat perbatasan Myanmar.

"Latihan akan dilakukan di Prachuap Khiri Khan, Lop Buri, Rayong, Chon Buri dan Teluk Thailand bagian atas," katanya, seperti dikutip dari Bangkok Post.

"Thailand dan AS hanya bekerja sama dalam bantuan kemanusiaan dan dukungan vaksin untuk Myanmar," kata Heath.

Letnan Jenderal Chitchanok Nujjaya, Direktur Operasi Gabungan, mengatakan pengamat militer Myanmar tidak akan berpartisipasi dalam Cobra Gold ke-41 tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, karena situasi Covid-19.

"Tidak ada cukup waktu untuk mempersiapkan partisipasi Myanmar. Ini adalah keputusan bersama antara Thailand dan AS," katanya.

Dua puluh negara akan ambil bagian dalam latihan militer tahunan terbesar di Asia Tenggara tersebut. Negara yang berpartisipasi penuh adalah Singapura, Indonesia, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Amerika Serikat.

India, China dan Australia akan memiliki partisipasi terbatas, dalam latihan bantuan kemanusiaan.

Sementara kontingen dari Bangladesh, Kanada, Prancis, Inggris, Mongolia, Nepal, Selandia Baru, Filipina, Fiji, dan Vietnam akan berpartisipasi dalam proyek Tim Pengembangan Perencanaan Multinasional.

Akan ada 1.953 tentara yang berpartisipasi dalam Cobra Gold tahun ini dari Thailand, 1.296 dari AS, 50 dari Singapura, 35 dari Jepang, 41 dari Korea Selatan, 36 dari Malaysia, 10 dari China, lima dari India dan 18 dari Australia.

Indonesia sendiri dilaporkan akan mengirim sebanyak 16 perwakilan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya