Berita

Ketua ICASL Prof Atip Latipulhayat/Repro

Politik

Cerita Prof Atip Latipulhayat Bagaimana Megawati Bikin Keder Singapura saat Negosiasikan FIR Tahun 2001

JUMAT, 04 FEBRUARI 2022 | 01:40 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketua ICASL Prof Atip Latipulhayat menceritakan bagaimana mantan Menlu RI Hasan Wirayuda ketika mendampingi Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri ketika melakukan negosiasi flight information region (FIR) dengan Perdana Menteri Singapura Goh Chok Tong.

Hal itu disampaikan Prof Atip dalam acara diskusi virtual Kupas Tuntas FIR Singapura, yang digagas Pusat Studi Air Power Indonesia, Kamis (3/2).

"Mantan Menlu Hassan Wirajuda mengatakan begini, ketika itu di sekitar tahun 2001 kira-kira era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri saya mendampingi beliau bertemu dengan Perdana Menteri Singapura ada kurang lebih 10 item yang dibicarakan,” demikian cerita Prof Atip.


Dijelaskan Gurubesar Universitas Padjajaran ini, ketika dua kepala negara tersebut masuk pada pembahasan FIR. Megawati secara tegas kepada Singapura akan menambil alih FIR.

“Saya masih ingat kata-kata Bapak Hasan Wirayuda Ibu Megawati itu mohon maaf bahasanya polos jadi tidak ada yang ditutup-tutupi menyampaikan bahwa Indonesia akan mengambil alih,” ucapnya.

Kemudian, mendengar penjelasan dari Megawati tersebut, Perdana Menteri Goh Chok Tong langsung tegang dengan kepolosan Megawati tersebut yang hendak mengambil alih FIR di atas batas ruang udara Natuna.

“Kata Pak Hasan Wirayuda kelihatan sekali wajah petinggi-petinggi Singapura termasuk Perdana Menterinya berubah kaget, jadi psikologisnya (yang diserang) coba,” ucapnya.

Dia menambahkan, bagi Singapura, mustahil untuk memberikan FIR kepada Indonesia. Sebab, Singapura tidak akan bisa hidup dengan adanya pergerakan atau lalu lintas udara untuk kemajuan negaranya.

“FIR Singapura itu dalam bahasa saya ibarat istri, jadi Singapura akan kehilangan istri itu kan separuh nyawa,” tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya