Berita

Warga Afghanistan mengambil jatah makanan yang disiapkan Program Pangan Dunia (WFP) di Pul-e-Alam, ibu kota provinsi Logar, Afghanistan, pada 18 Januari 2022/Net

Dunia

AS Ijinkan Bank Internasional Transfer Dana Bantuan Kemanusiaan ke Afghanistan

KAMIS, 03 FEBRUARI 2022 | 09:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Amerika Serikat akhirnya mengijinkan bank-bank internasional  mentransfer uang ke Afghanistan untuk tujuan kemanusiaan.

Pengumuman pengecualian sanksi tersebut disampaikan Departemen Keuangan AS pada Rabu (2/2) waktu setempat.

"Bank dapat memproses transaksi yang terkait dengan operasi kemanusiaan termasuk kliring, penyelesaian, dan transfer melalui, ke, atau melibatkan lembaga penyimpanan Afghanistan milik swasta dan milik negara," kata departemen, seperti dikutip dari CGTN, Kamis (3/2).


Pengumuman tersebut juga menguraikan transaksi yang diizinkan yang melibatkan Taliban, yang mencakup Jaringan Haqqani yang juga masuk daftar hitam AS. Ini termasuk menandatangani perjanjian untuk memberikan bantuan langsung kepada rakyat Afghanistan, koordinasi bantuan umum, termasuk administrasi impor, dan berbagi ruang kantor.

"Pembayaran pajak, biaya, atau bea masuk ke, atau pembelian atau penerimaan izin, lisensi, atau layanan utilitas publik dari Taliban, Jaringan Haqqani atau entitas mana pun di mana mereka memiliki lebih dari 50 persen, diizinkan untuk operasi kemanusiaan," kata Perbendaharaan.

Selain mengijinkan bantuan untuk kemanusiaan, AS juga mengijinkan kelompok-kelompok bantuan untuk membayar guru dan petugas kesehatan di lembaga-lembaga yang dikelola negara tanpa takut melanggar sanksi terhadap Taliban.

PBB mengatakan lebih dari setengah dari 39 juta orang Afghanistan saat ini menderita kelaparan ekstrem dan ekonomi, pendidikan, dan layanan sosial menghadapi kehancuran.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pekan lalu bahkan memperingatkan bahwa saat ini Afghanistan "digantung oleh seutas benang."

Taliban, yang telah berperang dengan AS selama dua dekade, merebut kekuasaan dari pemerintah Afghanistan yang didukung internasional pada Agustus tahun lalu. Miliaran dolar dalam cadangan bank sentral Afghanistan dan bantuan pembangunan internasional dibekukan untuk mencegahnya jatuh ke tangan kelompok tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya