Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba/Net
Ukraina tidak akan pernah memberikan status khusus dan hak veto kepada bagian-bagian wilayah timur Luhansk dan Donetsk atau yang lebih dikenal dengan Donbass, yang selama ini berada di bawah kendali separatis yang didukung Rusia sejak April 2014.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan hal itu dalam sebuah wawancara untuk Rzeczpospolita, Rabu (2/2).
Menurutnya, apa yang disebut perjanjian Minsk tentang penyelesaian konflik yang sedang berlangsung di mana lebih dari 13.200 orang telah tewas, perlu mendapat perhatian khusus dan fokus pada keamanannya.
"Tidak ada wilayah Ukraina yang memiliki hak untuk membuat keputusan negara. Ini sudah pasti! Tidak akan ada status khusus, seperti yang dibayangkan Rusia, tidak ada hak suara," katanya, seperti dikutip dari
The Moscow Times.
Rusia telah mendorong Kiev untuk mengadakan "dialog" dengan para pemimpin separatis untuk memberikan otonomi yang lebih besar di wilayah yang mereka kendalikan. Moskow mengatakan perjanjian Minsk memungkinkan untuk ini.
Namun, Kiev menolak gagasan itu, mengatakan bahwa itu adalah upaya terselubung oleh Kremlin untuk desentralisasi.
Wawancara Kuleba diterbitkan di tengah kekhawatiran tentang pengumpulan pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina, yang telah menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan invasi besar-besaran ke tetangga baratnya.