Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Hadapi Rusia, Ukraina Minta Pasokan Senjata dari Barat Diperbanyak

SELASA, 01 FEBRUARI 2022 | 10:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menggemakan kembali kekhawatiran invasi oleh Rusia, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov mengulangi permintaan kiriman senjata lebih banyak dari Barat.

Hal itu disampaikan Danilov dalam sebuah wawancara bersama The Associated Press pada Senin (31/1). Dia mengatakan bahwa Ukraina membutuhkan lebih banyak dukungan dari sekutu, dan memperingatkan bahwa invasi sudah dekat.

Danilov mengatakan bahwa meskipun saat ini Rusia memiliki ribuan tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina, pasukan yang diperlukan untuk invasi skala penuh sudah pasti akan jauh lebih besar, dan itu akan terlihat selama beberapa hari menjelang aksi militer signifikan dari Rusia.


"Periode persiapan yang akan diperhatikan oleh seluruh dunia bisa memakan waktu tiga hingga tujuh hari," kata Danilov kepada AP.

"Kami belum melihatnya. Kami jelas memahami apa yang terjadi, dan kami dengan tenang mempersiapkannya," ujarnya.

Dia juga menentang penegakan perjanjian 2015 antara Rusia dan Ukraina, yang ditengahi oleh Prancis dan Jerman, yang dia katakan akan memaksa Ukraina untuk membuat konsesi ke Rusia mengenai pertempuran yang telah terjadi selama beberapa tahun terakhir di Ukraina timur.

Danilov mengatakan hanya sedikit orang Ukraina yang setuju dengan kesepakatan itu, dan pemerintah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menyerukan agar kesepakatan itu diubah.

"Jika mereka bersikeras untuk memenuhi perjanjian Minsk sebagaimana adanya, itu akan sangat berbahaya bagi negara kita," kata Danilov.

"Jika masyarakat tidak menerima perjanjian itu, itu bisa menyebabkan situasi internal yang sangat sulit, dan Rusia mengandalkan itu," lanjutnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya