Berita

Presiden Joe Biden/Net

Dunia

AS Tidak Akan Akui Taliban sebagai Pemerintahan yang Sah di Afghanistan sampai Mark Frerichs Dibebaskan

SENIN, 31 JANUARI 2022 | 16:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Hilangnya veteran Angkatan Laut AS Mark Frerichs di Kabul dua tahun lalu masih menjadi salah satu ganjalan bagi Pemerintah Amerika Serikat untuk mengakui Taliban sebagai pemerintahan yang sah di Afghanistan.

Hal itu disampaikan Presiden AS Joe Biden menjelang peringatan tahun kedua hilangnya Frerich pada Senin (31/1) waktu setempat.

“Mengancam keselamatan orang Amerika atau warga sipil yang tidak bersalah selalu tidak dapat diterima, dan penyanderaan adalah tindakan kekejaman dan kepengecutan,” kata Biden, seperti dikutip dari AP.


“Taliban harus segera membebaskan Mark sebelum dapat mengharapkan pertimbangan aspirasinya untuk legitimasi. Ini tidak bisa ditawar," katanya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menggemakan sentimen yang sama, menambahkan bahwa legitimasi yang dicari Taliban tidak mungkin dipertimbangkan saat mereka menyandera warga AS.

“Mark adalah seorang insinyur sipil yang membantu proyek konstruksi untuk kepentingan rakyat Afghanistan ketika dia ditawan. Meskipun dia tidak bersalah, dia tetap disandera oleh Taliban dan afiliasinya,” kata Price, mendesak Taliban untuk menolak praktik penyanderaan.

Washington percaya bahwa Frerichs �" yang bekerja sebagai insinyur sipil di ibu kota Afghanistan �" diculik pada Januari 2020.

Pemerintah AS mencurigai bahwa ia diculik oleh jaringan Haqqani yang berafiliasi dengan Taliban, sebuah tudingan yang dibantah oleb kelompok yang saat ini berkuasa di Afganistan tersebut.

Pada Mei 2020, juru bicara politik Taliban mengatakan kepada AP bahwa mereka “tidak memiliki informasi tentang orang Amerika yang hilang.”

Pejabat Taliban lainnya juga mengatakan bahwa kelompok itu mengatakan kepada Washington baik secara formal maupun informal bahwa mereka tidak mengetahui keberadaan Frerichs.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya