Berita

Kondisi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) setelah dikelola pemerintah/Net

Politik

BUMN Bersatu: Pemerintah Gagal Kelola TMII, Kembalikan Saja ke Swasta

JUMAT, 28 JANUARI 2022 | 11:07 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kabar terbengkalainya Taman Mini Indonesia Indah (TMII) membuktikan pemerintah tidak mampu mengelola aset negara.

"Ini membuktikan kalau pengelola baru PT Taman Wisata Candi (TWC) memang tidak kapabel untuk mengelola TMII. Lebih baik pengelolaan dikembalikan ke swasta saja," kata Sekjen Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Tri Sasono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/1).

Pengambilalihan pengelolaan TMII dari Yayasan Harapan Kita juga hingga kini belum memberikan pelayanan prima sebagaimana janji pemerintah. Padahal, pengambilalihan telah dilakukan hampir delapan bulan.

"Sekarang jadi berantakan semua. Tentang penjelasan Sandiaga Uno saat ini TMII tengah dilakukan penataan ulang kayaknya cuma alasan klise saja karena memang PT TWC tidak profesional mengelola TMII," kritiknya.

Di sisi lain, pengambilalihan TMII oleh PT TWC juga diduga dilakukan secara ilegal. Ia mencontohkan pengelolaan pintu masuk karcis dari PT Puri Indah Mitra yang telah berlangsung selama 10 tahun malah berantakan setelah diambil alih TWC.

"Pengambilalihan tersebut telah dilakukan secara ilegal dikarenakan kontrak yang masih berjalan hingga 2024. Di samping itu, semua pendapatan masuk TMII tidak lagi ditampung di rekening BNI TMII, tetapi dialihkan ke rekening PT TWC sehingga pengelolaan dana dan operasional terganggu, termasuk tertundanya pesangon karyawan pensiun," tegasnya.

Melihat carut-marutnya kondisi TMII sekarang, Tri Sasono menilai harusnya pengelolaan TMII dilakukan tender ulang, bukan langsung ditunjuk ke PT TWC.

"Sehingga swasta bisa ikut melakukan tender pengelolaan TMII agar nantinya pengelolaan TMII akan jauh lebih profesional," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya