Berita

Aksi unjuk rasa Mahasiswa Peduli Bersih Sumut yang menuntut KPK lanjutkan proses hukum bekas anggota DPRD Sumut/Ist

Hukum

KPK Diminta Lanjutkan Proses Hukum Bekas Anggota DPRD Sumut dalam Kasus Gatot Pujo Nugroho

KAMIS, 27 JANUARI 2022 | 14:56 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk segera memproses hukum terhadap 36 anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) periode 2009-2014 yang diduga turut menerima uang suap dari mantan Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho.

Permintaan itu disampaikan langsung oleh sejumlah orang yang menamakan diri sebagai Mahasiswa Peduli Bersih Sumut (MPBS) saat menggelar unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (27/1).

"Sampai dengan saat ini KPK belum ada menyatakan kasus suap mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho ke anggota DPRD Sumut, berhenti atau ditutup kasusnya," ujar koordinator aksi, Raja Permanan, dalam orasinya.


Dalam perkara ini, kata Raja, sebanyak 64 anggota DPRD Sumut sudah ditahan dan menjalani hukuman serta selesai atau bebas dari dalam penjara.

Namun demikian, KPK masih menyisakan 36 mantan anggota DPRD dari total 100 anggota DPRD periode 2009-2014 yang disebut telah mengembalikan uang suap pengesahan P-APBD 2013, APBD 2013, P-APBD 2014, APBD 2014, dan suap hak interpelasi tahun 2015 yang belum ditangkap.

"Apakah pengembalian uang suap dibenarkan dalam KUHP dan Undang Undang KPK? Sehingga masih tersisa 36 orang mantan anggota DPRD Sumut yang belum ditangkap? Dan KPK sampai saat ini belum ada merilis ke publik jumlah uang suap dari masing-masing mantan anggota DPRD Sumut tersebut," jelas Raja.

Selain itu, lanjut Raja, KPK sampai saat ini belum menangkap pihak swasta yang menjadi donatur suap Gatot Pujo Nugroho ke mantan anggota DPRD Sumut.

"KPK harus segera menangkap lagi mantan anggota DPRD Sumut yang masih bebas berkeliaran dan menghirup udara segar. KPK juga harus segera menangkap donatur suap mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho ke mantan anggota DPRD Sumut," tegas Raja.

Adapun mereka yang belum diproses adalah Meilizar Latif, Hardi Mulyono, Brilian Moktar, Aduhot Simamora, Evi Diana, Marahalim Harahap, Tagor P Simangunsong, Isma Fadli, Ristiawati, Khairul Fuad, Ikhyar Hasibuan, Yan Syahrin, Oloan Simbolon, Nurul Azhari Lubis, Alamsyah Hamdani, Palar Nainggolan, Iman B. Nasution, Hidayatullah, dan M. Nuh, Zulkarnain ST.

Selanjutnya, Andi Arba, Amsal Nasution, Nurazizah Tambunan, Raudin Purba, Siti Amanih, M. Nasir, dan Taufik Hidayat.

Sedangkan sembilan orang lainnya telah meninggal dunia. Yaitu Maratua Siregar, Mulkan Ritonga, Tengku Diky, Ali Jabbar Napitupulu, Hasbullah Hadi, Efendi Napitupulu, Janter Sirait, Hamamisul, dan Edy Rangkuti.

Sejauh ini KPK telah memproses 64 orang anggota DPRD Sumut periode 2009-204 secara bertahap.

Para tersangka tersebut diduga menerima hadiah atau janji dari bekas Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho. Penerimaan hadiah atau janji yang dilakukan para tersangka terkait empat hal.

Pertama, terkait persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut tahun anggaran (TA) 2012-2014 oleh DPRD Provinsi Sumut.

Kedua, terkait persetujuan perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Sumut (TA) 2013 dan 2014 oleh DPRD Provinsi Sumut.

Ketiga, terkait pengesahan APBD Provinsi Sumut TA 2014 dan 2015 oleh DPRD Provinsi Sumut.

Terakhir, terkait penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumut pada 2015 dan pelaksanaan fungsi dan wewenang sebagai anggota DPRD Provinsi Sumut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya