Berita

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia Ray Rangkuti/Net

Politik

Ray Rangkuti: Berbagai Pernyataan Jenderal Dudung Lebih Tepat Diurusi oleh Pihak Kepolisian

KAMIS, 27 JANUARI 2022 | 08:18 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Penanganan terorisme di Indonesia sebenarnya merupakan urusan dari pihak kepolisian, bukan TNI. Ini lantaran Indonesia selalu mendefinisikan gerakan terorisme itu sebagai ancaman terhadap keamanan di dalam negeri, bukan ancaman terhadap pertahanan negara.

Begitu tegas Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia Ray Rangkuti saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (27/1).

Atas dasar itu, aneh jika kemudian Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman selalu membicarakan masalah radikalisme dan terorisme.


Bahkan secara berulang Jenderal Dudung menyampaikan sesuatu yang sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan tupoksinya sebagai Kepala KSAD.

“Berbagai pernyataan Jenderal Dudung tersebut lebih tepat diurusi oleh masyarakat sipil ataupun pihak Kepolisian,” sambungnya.

Lebih lanjut, Ray Rangkuti menekankan agar masyarakat Indonesia kembali menjaga pentingnya profesionalisme di lingkungan TNI. Menarik kembali TNI ke ranah atau wilayah sipil, katanya,  tidak sesuai dengan semangat reformasi institusi TNI yang sudah berjalan dengan baik selama 15 tahun terakhir ini.

“Hendaknya apa yang sudah dicapai tidak lagi disurutkan ke belakang. Agar upaya reformasi TNI selama 15 tahun terakhir ini tidak seperti sia-sia,” tegasnya.

Jenderal Dudung Abdurachman sebelumnya menyebut ada kelompok radikal kanan telah menyusup ke sejumlah tempat dan terjadi dalam hitungan menit. Ia minta semua pihak waspada.

"Perkembangan kelompok radikal hitungannya sudah bukan hitungan jam, hari, tapi menit. Oleh karena itu, jangan ragu, harus tahu tempat sampai koordinat di mana kelompok radikal berada," kata Dudung saat memimpin apel gelar pasukan di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Selasa (25/1).

Populer

Soal Ijazah Jokowi, Mahfud: yang Menuduh Ditangkap, yang Dituduh Belum Diadili

Rabu, 16 April 2025 | 16:46

Alumni UGM Malu Berat Citra Kampus Rusak Gegara Ulah Jokowi

Rabu, 16 April 2025 | 08:51

Beri Alasan Baru untuk Usulan Pergantian Wapres, Refly Harun: Yang Paling Jelas Fufufafa

Jumat, 25 April 2025 | 05:15

Jokowi Kini Disebut Lulusan Fakultas Kedokteran UGM

Kamis, 17 April 2025 | 08:48

Pengacara Hotma Sitompul Meninggal Dunia

Rabu, 16 April 2025 | 12:58

Walikota Surabaya Akan Cabut Izin Perusahaan yang Tahan Ijazah Karyawan

Sabtu, 19 April 2025 | 01:32

Jokowi Lakukan Serangan Balik di Tengah Polemik Ijazah

Minggu, 20 April 2025 | 07:52

UPDATE

Ganjar: Nggak Boleh Ada Matahari Kembar!

Sabtu, 26 April 2025 | 17:59

Prabowo dan Relasinya dengan Umat Islam

Sabtu, 26 April 2025 | 17:38

Ganjar Usul Materi Kurpol Perempuan PDIP Di-upgrade

Sabtu, 26 April 2025 | 17:14

Delapan Tuntutan Forum Purnawirawan TNI Bukan Barang Baru

Sabtu, 26 April 2025 | 17:01

Wamendikdasmen Dorong Siswa Berani Berdiaspora

Sabtu, 26 April 2025 | 16:47

Solo Diusulkan jadi Kota Istimewa, Begini Respons Ganjar

Sabtu, 26 April 2025 | 16:19

Megawati Diminta Bikin Kurpol Buat Kaum Perempuan

Sabtu, 26 April 2025 | 16:00

Jokowi dan Utusan Prabowo Lainnya Ikuti Pemakaman Paus Fransiskus

Sabtu, 26 April 2025 | 15:42

Try Sutrisno Hingga Hendropriyono Hadiri Bedah Buku Karya Kiki Syahnakri

Sabtu, 26 April 2025 | 15:17

Dunia Berkabung, Ratusan Ribu Peziarah Padati Vatikan untuk Lepas Kepergian Paus Fransiskus

Sabtu, 26 April 2025 | 15:05

Selengkapnya