Start Up, salah satu drama Korea Selatan yang populer di dunia/Net
Hallyu atau gelombang industri hiburan dari Korea Selatan semakin digemari oleh publik internasional.
Bukan omong kosong belaka, pasalnya, data terbaru yang dirilis oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan pada Senin (24/1) menunjukkan bahwa ekspor industri konten negara itu naik 16,3 persen YoY (Year on Year) pada tahun 2020 lalu, saat pandemi Covid-19 menghantui dunia.
Peningkatan itu terjadi karena didorong oleh popularitas global budaya pop Korea.
Data tersebut menunjukkan bahwa ekspor industri konten negeri ginseng mencapai 11,9 miliar dolar AS pada tahun 2020. Jumlah itu naik dibandingkan dengan 10,25 miliar dolar AS pada tahun sebelumnya.
Pihak kementerian menilai bahwa pencapaian itu luar biasa, mengingat total ekspor negara itu turun 5,5 persen secara tahunan pada tahun 2020. Faktor pendorong utamanya adalah karena
Korean wave.
Data yang sama menunjukkan, ekspor sektor penerbitan tumbuh paling besar dengan 61,1 persen, sedangkan ekspor film naik 43 persen dan kartun 36,3 persen.
Sementara itu, sektor penyiaran dan industri
game mengalami peningkatan masing-masing sebesar 28,5 persen dan 23,1 persen.
Namun, game menyumbang bagian terbesar dari ekspor di industri konten dengan 8,19 miliar dolar AS, diikuti oleh karakter (715,8 juta dolar AS), penyiaran (692,79 juta dolar AS), informasi pengetahuan (691,99 juta dolar AS) dan musik (679,63 juta dolar AS).
Dikabarkan
Yonhap, jumlah bisnis di industri konten di Korea Selatan adalah 99.551, dengan total 642.086 pekerja pada tahun 2020. Angka itu turun 4,4 persen dan 5,9 persen dari tahun lalu. Salah satu faktor penurunan it adalah karena operasi langsung dari fasilitas seperti bioskop dan ruang seni pertunjukan dibatasi karena Covid-19. Sehingga jumlah bisnis dan pekerja di sektor film dan musik menurun secara signifikan.