Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Sempat Tuding Rusia sebagai Biang Kerok, CIA akhirnya Luruskan Sindrom Havana Bukan Buatan Musuh AS

JUMAT, 21 JANUARI 2022 | 07:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tudingan bahwa "Sindrom Havana" adalah penyakit buatan musuh Amerika menjadi meragukan setelah Badan Intelijen Pusat (CIA) merilis laporan hasil penyelidikannya pada Kamis (20/1) waktu setempat.

Dalam laporannya yang dirilis Kamis (20/1), CIA menyimpulkan bahwa sindrom misterius yang menyimpulkan gangguan kesehatan misterius pada ratusan mata-mata AS bukanlah hasil dari kampanye global oleh kekuatan musuh.

AFP melaporkan, alih-alih menuding serangan musuh, sumber-sumber CIA menyebut organisasi mereka dalam penyelidikannya terhadap ratusan kasus telah menemukan penjelasan alternatif yang masuk akal untuk gejala-gejala tersebut.


Pejabat di ibukota Kuba adalah yang pertama melaporkan gejala yang kemudian dinamakan "Sindrom Havana." Para korban mengaku tiba-tiba mendengar suara keras, kehilangan keseimbangan, dan menderita tekanan kepala yang intens dan gangguan penglihatan. Mereka juga menggambarkan gejala seperti tinnitus dan kabut otak.

Penyakit itu telah dilaporkan oleh puluhan diplomat dan mata-mata di negara lain, termasuk China, Austria dan Jerman.

Teori pun muncul, salah satunya adalah bahwa kekuatan musuh menggunakan perangkat energi gelombang mikro terarah untuk menargetkan diplomat dan mata-mata.  

Akademi Sains, Teknik, dan Kedokteran Nasional melaporkan pada tahun 2020 bahwa beberapa cedera otak yang disebabkan oleh Sindrom Havana konsisten dengan efek energi gelombang mikro yang diarahkan. Akademi Nasional juga mengatakan Rusia telah lama mempelajari teknologi ini.

CIA telah lama menganggap Moskow sebagai tersangka utama di antara kekuatan asing yang mungkin menyebabkan sindrom tersebut dengan sengaja. Sementara Kremlin secara konsisten membantah terlibat.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya