Berita

Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok/Net

Politik

Pengamat: Kalau Ahok Jadi Kepala Otorita, Kecurigaan RR Soal 'Beijing Baru' Beralasan

RABU, 19 JANUARI 2022 | 13:47 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang digadang-gadang bakal menjadi calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) terus menuai kritik.

Pasalnya, kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, Ahok dinilai sebagai sosok yang memiliki catatan hukum dan kerap menuai sensasi dan kontroversi.

"Masak iya Kepala Badan Otoritanya pernah dipidana (Ahok). Bisa ambyar. Cari yang lainlah. Kan banyak anak-anak bangsa lain hang hebat dan berprestasi. Dan secara hukum juga tak bermasalah," kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/1).


Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini juga menyebut apabila Presiden Joko Widodo tetap kekeuh untuk menjadikan Ahok sebagai Kepala Badan Otorita IKN, maka itu semakin menguat kekhawatiran publik bahwa IKN baru Kalimantan Timur itu akan dijadikan "Beijing Baru" sebagaimana pernah disinggung begawan ekonomi Rizal Ramli.

Menteri Ekuin di era di Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) itu  menjelaskan, secara hitung-hitungan ekonomi akan sulit memindahkan apa yang sudah ada di Jakarta. Bahkan, untuk kalangan bisnis properti besar sekalipun.

Menurutnya, pengusaha properti akan lebih meraup keuntungan dengan mengelola modal untuk membangun kota baru di Jawa dari pada harus membangun di wilayah IKN.

"Kalau perusahaan real estate besar tidak akan mau main real estate di Kalimantan Timur kecuali dipaksa, karena mereka lebih diuntungkan bikin BSD baru, bikin kota baru di Pulau Jawa," terang RR.

RR juga pernah mempertanyakan siapa saja penghuni IKN. Ia memprediksi, hanya perusaah China yang akan berani tanam modal di IKN untuk membangun kota baru sesuai selera dan kebutuhan rakyat mereka untuk dipindahkan ke Indonesia.

"Ini yang bahaya. Kecurigaan RR beralasan dan rasional,' kata Ujang Komarudin.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya