Berita

Petugas memeriksa toko hewan di Hong Kong/Net

Dunia

Hong Kong Perintahkan Pemusnahan Ribuan Hamster Terkait Covid-19, Pecinta Hewan Protes

RABU, 19 JANUARI 2022 | 06:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para pecinta hewan dibuat marah dengan keputusan pihak berwenang Hong Kong yang memerintahkan pemusnahan ribuan hamster pada Selasa (18/1) waktu setempat, menyusul adanya laporan tentang 11 hewan pengerat yang terinfeksi Covid-19.

Keputusan tersebut diambil pihak berwenang setelah ditemukannya kasus baru yang terhubung ke pekerja di toko hewan peliharaan.

Penemuan kasus itu kemudian mendorong pemeriksaan pada ratusan hewan di wilayah yang dikuasai China tersebut. Hasil tes menunjukkan ada 11 hamster yang ditemukan terinfeksi.
Hong Kong kemudian memerintahkan pemusnahan 2.000 hamster serta menghentikan penjualannya.

Hong Kong kemudian memerintahkan pemusnahan 2.000 hamster serta menghentikan penjualannya.

Petugas dengan alat pelindung menjelajahi toko di jantung cluster di distrik Causeway Bay dan menyemprotkan disinfektan.

Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan (SPCA) mendesak pemerintah memikirkan ulang pemusnahan hewan-hewan tersebut.

“SPCA terkejut dan prihatin atas pengumuman pemerintah baru-baru ini tentang penanganan lebih dari 2.000 hewan kecil, yang tidak mempertimbangkan kesejahteraan hewan-hewan itu, " isi pernyataan kelompok itu, seperti dikutip dari AFP.

Sementara Menteri Kesehatan Sophia Chan mengatakan pada konferensi pers bahwa pihak berwenang bertindak untuk berhati-hati meskipun tidak ada bukti hewan peliharaan dapat menginfeksi manusia.

“Pemilik hewan peliharaan harus menjaga praktik kebersihan yang baik, termasuk mencuci tangan setelah menyentuh hewan, menangani makanan atau barang lainnya, dan menghindari mencium hewan," kata direktur Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi Leung Siu-fai Leung kepada wartawan.

Hong Kong juga telah menguji kelinci dan chinchilla, tetapi hanya hamster yang ditemukan positif. Semua hewan itu diimpor dari Belanda, menurut penyiar lokal RTHK.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya