Berita

Olimpiade Musim Dingin Beijing akan mulai digelar pada 4 Februari mendatang/Net

Dunia

Analis: Aplikasi Olimpiade Beijing My2022 Rentan Pelanggaran Data

SELASA, 18 JANUARI 2022 | 20:58 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Aplikasi yang dibuat untuk menyambut perhelatan Olimpiade Musim Dingin Beijing yakni My2022 dikhawatirkan mengandung kelemahan keamanan yang berpotensi membuat penggunanya terpapar pelanggaran data.

Begitu peringatan sejumlah analis yang dirilis awal pekan ini.

Aplikasi My2022 sendiri harus digunakan oleh atlet, penonton, dan media untuk pemantauan Covid-19 setiap hari selama perhelatan pesta olahraga tersebut. Aplikasi ini juga memiliki fitur obrolan suara, transfer file, dan berita Olimpiade.

Semua pengunjung Olimpiade diharuskan mengunduh aplikasi 14 hari sebelum keberangkatan mereka ke China, dan menggunakannya untuk mencatat status Covid mereka setiap hari.

Untuk pengunjung asing, mereka juga perlu mengunggah informasi sensitif yang sudah diserahkan ke pemerintah China seperti detail paspor dan riwayat perjalanan dan medis.

Namun kelompok keamanan siber Citizen Lab menilai bahwa aplikasi tersebut gagal menyediakan enkripsi pada banyak filenya. Penilaian itu dirilis ke publik pada Selasa (18/1), seperti dikabarkan BBC. Rilis laporannya bertepatan dengan peningkatan peringatan tentang keamanan teknologi pengunjung menjelang Olimpiade, yang dimulai pada 4 Februari mendatang.

Penulis laporan Citizen Lab mengatakan, mereka juga telah menemukan daftar "kata kunci sensor" yang ada di dalam aplikasi, dan fitur pelaporan yang dapat digunakan untuk menandai ekspresi "sensitif secara politik" lainnya.

Para analis mencatat bahwa fitur dan kelemahan keamanan ini tidak biasa untuk aplikasi yang beroperasi di China, tetapi tetap menimbulkan risiko bagi pengguna.

Mereka menemukan setidaknya 2.442 kata kunci yang akan mungkin disensor. Sebagian besar di antaranya terkait dengan politik, atau merujuk pada kata-kata umpatan dan barang ilegal.

Sebagian besar kata-kata yang disensor itu dalam bahasa China yang disederhanakan, namun ada juga beberapa kata kunci yang disensor dalam bahwa Tibet, Uighur dan Inggris.

Daftar tersebut mencakup nama-nama pemimpin dan lembaga pemerintah China, serta referensi tentang pembunuhan tahun 1989 terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen dan kelompok keagamaan Falun Gong, yang dilarang di China.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya