Berita

Menko Marves saat membahas pencalonan presiden Indonesia di masa depan/Repro

Politik

Komentari Luhut Tidak Minat jadi Presiden, Anis Mashduqi: Islam Tidak Menolak Kepemimpinan Non Muslim

SENIN, 17 JANUARI 2022 | 17:12 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan dirinya tidak berminat menjadi Presiden Indonesia. Selain faktor usia, ia mengaku tahu diri bahwa kondisi saat ini hanya orang Jawa yang memungkinkan untuk jadi orang nomor satu di Indonesia.

Merespons pernyataan Luhut, Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Anis Mashduqi mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Menteri kepercayaan Presiden Jokowi sebagai sikap rendah hati.

Pengasuh Ponpes Mahasiswa Al-Hadi Yogyakarta mengamati, meski Luhut tidak tertarik, kualitas kepemimpinan selayaknya presiden.


"LBP rendah hati, walau mengaku tak tertarik jadi presiden, setahu saya track record beliau selama ini banyak dibicarakan orang, kualitas seorang presiden," ujar Kiai Anis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/1).

Terkait dengan peluang Luhut sebagai orang non jawa, Ulama muda alumni Universitas Al-Azhar itu menjawab bahwa siapapun berhak menjadi presiden.

Kata Anis, argumentasi tentang latar belakang suku dan agama seorang pemimpin sudah tidak relevan. Menurutnya, seorang pemimpin haruslah diukur dari kualitas kemampuan dan rekam jejak pengabdiannya.

"Tidak hanya LBP, tapi siapa saja yang memiliki kompetensi. Kita ini ber-Pancasila. Seorang presiden tidak diukur dari latarbelakang suku dan agamanya, tetapi kualitas pengabdiannya," demikian Anis menguraikan.

Kiai yang juga Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail PWNU D.I.Y itu juga menyinggung terkait seorang non muslim boleh menjadi presiden di tengah mayoritas muslim.

Argumentasi Anis, pada zaman Rasulullah SAW, nabi akhir zaman itu pernah mengajak para Sahabat hijrah ke Habasyah yang nota bene dipimpin non-muslim.

"Kita juga merujuk pada perkembangan pemikiran Islam dunia, utamanya ulama Al-Azhar. Bagi mereka, Islam tidak menolak kepemimpinan non muslim. Apalagi seperti kita, yang hidup di negara yang lebih plural," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya