Berita

Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma/Net

Politik

Ke Kemhan, Lieus Sungkharisma Ingin Tanya Langsung Sikap Prabowo Soal Presidential Threshold 0 Persen

SENIN, 17 JANUARI 2022 | 13:32 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Aktivis tionghoa yang juga Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma akan menemui Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto di kantornya, jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (17/1).

Pertemuan tersebut dijadwalkan mulai berlangsung pukul 15.00 WIB itu akan membahas sejumlah isu yang berkembang akhir-akhir ini di dalam negeri.

Disebutkan Lieus, sejumlah isu penting itu antara lain menyangkut presidential threshold dari 20 persen menjadi 0 persen yang sekarang kembali digugat oleh sejumlah kalangan, termasuk anggota DPD RI ke Mahkamah Konstitusi.


“Saya ingin mendengar langsung apa sikap Pak Prabowo terkait soal ini,” kata Lieus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/1).

Selain itu, Lieus juga mengaku ingin meminta saran dan masukan dari Menhan mengenai nasib puluhan nasabah asuransi Jiwasraya yang hingga kini hak-haknya belum dibayarkan.

“Para nasabah itu sudah mengadu ke mana-mana, termasuk kepada Ketua DPD RI. Tapi nasibnya masih belum jelas. Kasihan mereka,” ujar Lieus.

Yang tak kalah pentingnya, tambah Lieus, dia juga akan mempertanyakan sikap Prabowo soal mafia tanah dan seringnya alat negara, yakni TNI dan Polri digunakan oleh pengusaha untuk mengintimidasi rakyat dalam hal sengketa kepemilikan lahan.

“Saya tahu, tak semua masalah di negeri ini urusan Kemenhan. Saya paham apa tupoksi Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Tapi sebagai sesama anak bangsa, saya berharap pak Prabowo ikut memperhatikan masalah-masalah ini,” tegasnya.

Disebutkan Lieus, kesempatan pertemuan dengan Menhan ini akan dia gunakan sebaik-baiknya untuk menyampaikan informasi tentang masalah yang kini sedang dihadapi rakyat.

“Saya berharap Prabowo tidak dibiarkan hanya mengurusi soal kemampuan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia saja. Beliau adalah salah seorang pemimpin bangsa. Maka beliau harus diberitahu apa yang sebenarnya berkembang dan terjadi di tengah-tengah kehidupan rakyat,” jelas Lieus.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya