Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

FBI Ungkap Identitas Pelaku Penyanderaan Sinagog Texas

SENIN, 17 JANUARI 2022 | 08:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Identitas pelaku Penyanderaan empat orang di sebuah sinagog di Texas akhirnya terungkap. Biro Investigasi Federal (FBI) menyebut pelaku sebagai Malik Faisal Akram, seorang warga negara Inggris berusia 44 tahun.

FBI mengatakan Tim Respons Bukti (ERT) masih memproses tempat kejadian di sinagog Colleyville, Texas, sementara Tim Peninjau Insiden Penembakan (SIRT) FBI akan melakukan penyelidikan menyeluruh, faktual, dan objektif atas peristiwa tersebut.

Situasi penyanderaan berakhir dengan kematian Akram setelah polisi memasuki sinagog setelah beberapa jam negosiasi.


Dalam sebuah pernyataan Minggu (16/1), pihak berwenang mengatakan mereka terus menyelidiki kasus tersebut, dan memastikan tidak ada pihak lain selain Akram yang terlibat.

Sebelumnya beberapa media AS berspekulasi pada hari Sabtu bahwa Akram adalah saudara laki-laki Aafia Siddiqui, seorang ahli saraf Pakistan yang didakwa pada tahun 2010 dengan tuduhan mencoba membunuh tentara AS dan agen FBI di luar negeri.

Siddiqui yang dijuluki 'Lady Al-Qaeda' saat ini menjalani hukuman 86 tahun di AS, dan Akram dilaporkan sedang bernegosiasi untuk pembebasannya, menyebutnya sebagai "saudara perempuannya."

Namun, pengacara saudara kandung Siddiqui menegaskan bahwa mereka tidak terkait dengan tersangka yang sekarang sudah meninggal. Wanita yang dipenjara, yang banyak dituding sebagai tahanan politik yang tidak bersalah, juga mengutuk tindakan Akram.

Presiden AS Joe Biden menggambarkan situasi penyanderaan sebagai "aksi teror," pada hari Minggu, bahkan menunjukkan bahwa terlalu mudah bagi tersangka untuk mempersenjatai diri. Presiden kemudian mengatakan pentingnya melakukan pemeriksaan latar belakang pembelian senjata.

“Saya rasa tidak ada informasi yang cukup untuk mengetahui mengapa dia menargetkan sinagoga itu, mengapa dia bersikeras membebaskan seseorang yang telah dipenjara selama lebih dari 10 tahun, mengapa dia bertunangan, mengapa dia menggunakan anti-Semit dan komentar anti-Israel,” kata Biden, seperti dikutip dari AFP, Senin (17/1).

Pemerintah Inggris juga mengutuk Akram, menyebut tindakannya sebagai tindakan teror anti-semit.

“Kami mengutuk tindakan terorisme dan anti-semitisme ini. Kami mendukung AS dalam membela hak dan kebebasan warga negara kami dari mereka yang menyebarkan kebencian," cuit Menteri Luar Negeri Liz Truss di akun Twitternya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya