Berita

Refly Harun/Net

Politik

Refly Harun: Saya Heran Bangsa Kita Hobi Sekali Memenjarakan Orang

MINGGU, 16 JANUARI 2022 | 19:13 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Tindakan aparat penegak hukum yang kerap menangkap dan memenjarakan seseorang yang menyampaikan aspirasi lewat kritik pedasnya mengherankan banyak kalangan, salah satunya Refly Harun.

Pengamat hukum tata negara itu berpendapat, seharusnya pemerintah menjadi pengayom masyarakat secara keseluruhan agar tidak ada kelompok yang pro dan kontra.

Refly menambahkan, sebuah kasus perlu diproses apa adanya dilihat dari kesalahannya dengan tidak terburu-buru untuk menangkap seseorang tersebut.

Sebelum memenjarakan, kata Refly, aparat penegak hukum perlu membuktikan secara detail kesalahan yang dilakukan orang tersebut.

Dalam pandangan Refly, keputusan aparat memenjarakan orang jika diduga berpotensi menghilangkan barang bukti.

Terkait dengan kasus ujaran kebencian, menurut Refly adalah inti tindakan melawan hukum yang harus dibuktikan.

"Saya heran kenapa bangsa kita hobi sekali memenjarakan seseorang  atau menangkap orang, kecuali alasan objektif dia akan melarikan diri,” ucap Refly dalam akun Youtubenya, Minggu (16/1).

Pihaknya mengatakan, jika kasus kejahatan sesungguhnya seperti pembunuhan, maka jelas ada pelanggaran tindak pidana dan harus dibuktikan apakah hal tersebut sudah direncanakan atau kecelakaan.

Refly mencontohkan kasus pembunuhan di KM50 yang dianalisanya merupakan pembunuhan murni.

"Cuman sekarang tinggal dibuktikan apakah terjadinya pembunuhan tersebt kehilangan nyawa tersebut karena by design atau by accident, tapi orang tidak berdebat lagi bahwa itu adalah sebuah tindak pidana. Tapi semua tindak pdana bisa mengandung pemaafan ketika misalnya dilakukan dalam kondisi terdesak terpaksa membela diri dsb,” katanya.

"Tapi bisa menjadi sebuah hukuman yang sangat dahsyat bisa hukuman mati kalau itu didesain direncanakan sedemikian rupa apalagi oleh aparat negara misalnya,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Refly meminta aparat penegak hukum harus membedakan antara kejahatan murni atau kejahatan yang sebetulnya tidak mengarah kepada tindak pidana kejahatan.

Hanya saja, kata Refly, banyak orang yang bermain di media sosial yang malah mendorong untuk melakukan ujaran kebencian. Sehingga, pihaknya meminta agar masyarakat bijak dalam bersosial media.

“Orang-orang yang bermain di wilayah media sosial ini hendaknya jangan menggunakan narasi yang bisa dianggap menghina kelompok agama, atau agama tertentu karena itu agak sensitif. Boleh kritik Refly Harun, tapi jangan kemudian berpikir orang kritis dipidanakan,” demikian Refly.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya