Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

Iwan Sumule: Ocehan Jubir Luhut Mah Bukan Serangan Balik, Tapi Cuma Mau Alihkan Kasus Bisnis PCR

JUMAT, 14 JANUARI 2022 | 11:20 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Jurubicara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi lebih tepat disebut sebagai nyinyiran ketimbang serangan balik pada pelapor kasus dugaan kolusi dan nepotisme dalam pengadaan alat PCR.

Begitu jawaban dari Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule saat dimintai tanggapan soal pernyataan Jodi Mahardi yang meminta dirinya untuk sebaiknya mengawasi pemenuhan kebutuhan alat peralatan pertahanan ketimbang PCR.

“Ini mah bukan serang balik, melainkan ingin mengalihkan Kasus Skandal Bisnis PCR, dugaan KKN Luhut Pandjaitan,” jawabnya kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Jumat (14/1).

Menurutnya, jika memang mau disebut sebagai sebuah serangan balik, maka Luhut harus turun tangan langsung. Caranya, Luhut harus melaporkan pelapor kasus PCR, yakni Iwan Sumule.

“Jadi bukannya suruh awasi anggaran Kemenhan,” sambungnya.

Iwan Sumule justru menilai apa yang disampaikan Jodi Mahardi justru bisa membuat ketidakharmonisan dalam kabinet Jokowi. Sebab baru di era Jokowi ada seorang jubir kementerian yang meminta pihak luar mengawasi kementerian lain.

Terlepas dari itu, ProDEM tetap berharap Polda Metro Jaya segera menindaklanjuti laporan mereka soal dugaan kolusi dan nepotisme Luhut Pandjaitan dalam bisnis PCR. Di mana ada perusahaan yang diduga kuat terafiliasi dengan Luhut, yang di satu sisi menjadi pengendali sebaran Covid-19.

“Kami berharap dugaan kasus KKN pejabat negara, skandal bisnis PCR Luhut tidak teralihkan dan dilupakan,” tegasnya.

"Apalagi, penjelasan Jubir Luhut juga tidak menepis keterlibatan Luhut dalam skandal bisnis PCR. Dan soal mendapat untung pun sudah diakui dalam penjelasan Jubir Luhut sejak awal,” tutup Iwan Sumule.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya