Berita

Ilustrasi Batbara/Net

Politik

Demokrat Minta Menteri ESDM Jangan Bohong soal Perusahaan Batubara yang Tak Mengisi DMO

JUMAT, 14 JANUARI 2022 | 01:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri ESDM Arifin Tasrif dicecar oleh Komisi VII DPR RI soal pasokan batubara yang menipis untuk dalam negeri.

Arifin diminta tidak berbohong mengenai data perusahan raksasa yang bermain di sektor tambang batubara dengan tidak mengisi DMO untuk pasokan dalam negeri.

Anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Nasir menegaskan kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk tidak membohongi publik dengan adanya fakta banyaknya perusahaan tambang batubara besar yang tidak mengisi kewajiban DMO.

"Jadi buka faktanya sesuai data. Sebenarnya yang enggak mengisi DMO ini perusahaan raksaksa semua, saya pegang datanya,” ucap Nasir dalam rapat kerja bersama Kementerian ESDM di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (13/1).

Legislator dari Fraksi Demokrat ini meminta pimpinan Komisi VII DPR juga memanggil seluruh perusahaan batubara raksasa ke DPR. Nasir ingin DPR menanyakan ihwal kewajiban mereka mengisi pasokan batubara untuk kebutuhan energi di Indonesia.

“Kita hadirkan di sini, dia (perusahaan) jangan pentingkan bisnisnya. Izin kita yang berikan seluas-luasnya, tapi kewajibannya juga harus diberikan kepada negara ini,” katanya.

Dia mengungkapkan ada beberapa perusahaan besar yang mampu mengeruk 10 juta barel batubara namun tidak satu pun disetorkan DMO-nya kepada negara.

“Jangan ditutup-tutup Pak Menteri. Saya minta semua data ini diserahkan ke Komisi VII. Saya sudah minta duluan data ini, jadi saya minta Pak Menteri jangan melakukan kebohongan publik,” tegasnya.

Nasir melihat perusahaan tambang batubara yang kecil ditekan oleh pemerintah untuk menyetorkan batubaranya untuk dalam negeri. Sementara perusahaan besar banyak yang tidak menyetorkan DMO-nya untuk negara.

"Makanya disetop, Pak Jokowi saya udah bilang 'ini sudah benar'. Pada teriak semua. Vesselnya ngambang semua di sungai itu, karena sudah pada penuh. Nah, ujug-ujug dibuka lagi tanpa kompromi sama Komisi VII. Saya tidak tahu ada apa dengan Pak Menteri,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya