Berita

Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, Hashim Safi Al Din/Net

Dunia

Hizbullah: Arab Saudi Harus Hentikan Intimidasi dan Merugikan Lebanon

KAMIS, 13 JANUARI 2022 | 15:16 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon mengecam Arab Saudi karena dinilai telah ikut campur dalam urusan internal negara-negara Arab.

Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, Hashim Safi Al Din pada Rabu (12/1) mendesak Arab Saudi untuk menghentikan intimidasi terhadap negara-negara di kawasan tersebut.

"Bagi mereka yang tertarik dengan hubungan antara Lebanon dan Arab Saudi, kami mengumumkan bahwa kami ingin Arab Saudi menghentikan kebijakan penindasan," ujarnya, seperti dikutip Al Abna.

Al Din mengatakan, Riyadh secara terang-terangan telah ikut campur terhadap urusan dalam negeri Lebanon. Untuk itu, ia meminta kerajaan untuk tidak menghasut satu sama lain.

"Arab Saudi diminta untuk berhenti merugikan negara kita," tambahnya.

Saat ini, hubungan antara Lebanon dan Arab Saudi tengah memanas. Pada Oktober, Arab Saudi mengusir dutabesar Lebanon dan melarang impor ke negara tersebut.

Langkah tersebut diambil setelah Menteri Informasi Lebanon, George Kordahi menyerukan diakhirinya agresi Arab Saudi di Yaman. Tetapi pada bulan lalu, Kordahi mengajukan pengunduran diri untuk meredakan ketegangan dengan Arab Saudi. Meski begitu, ketegangan masih berlanjut.

Lebih lanjut, Al Din juga menekankan, penunjukkan Hizbullah sebagai kelompok teroris merupakan sebuah agresi.

Hizbullah didirikan setelah invasi dan pendudukan Israel tahun 1982 di Lebanon selatan. Gerakan tersebut mengusir pasukan Israel dari Lebanon pada Mei 2000.

Sejak itu, kelompok tersebut telah berkembang menjadi kekuatan militer yang kuat, yang berulang kali menyerang militer Israel, termasuk selama perang 33 hari pada Juli 2006.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya