Berita

Jaksa Agung, ST Burhanuddin dan Menteri BUMN Erick Thohir/Ist

Politik

ST Burhanuddin: Kita Akan Lakukan Pengembangan Sampai Garuda Bersih

SELASA, 11 JANUARI 2022 | 17:21 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat ATR 72-600 di PT Garuda Indonesia oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) bakal diusut tuntas.

Hal itu disampaikan Jaksa Agung, ST Burhanuddin, dalam jumpa pers usai menerima data tambahan untuk penyelidikan kasus dugaan korupsi tersebut yang diserahkan Menteri BUMN, Erick Thohir, di Kantor Kejagung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (11/1).

"Pengembangan penyelidikan pasti (dilakukan). Kita tidak akan berhenti di sini, akan kita kembangkan sampai Garuda ini bersih," ujar ST Burhanuddin.


ST Burhanuddin memastikan, laporan dugaan korupsi pengadaan pesawat WTR 72-600 adalah dalam rangka mendukung Kementerian BUMN dalam programnya.

"Laporan ini utamanya untuk mendukung Kementerian BUMN dalam rangka bersih-bersih," demikian ST Burhanuddin.

Data tambahan untuk penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat ATR 72-600 di PT Garuda Indonesia diserahkan Menteri BUMN, Erick Thohir kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Erik menjelaskan, data yang dia serahkan merupakan pelengkap penyelidikan yang dilakukan Kejagung atas kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat ATR 72-600 Garuda dengan perusahaan Avions de Transport Regional (ATR).

"Kami serahkan bukti-bukti untuk investigasi, bukan tuntutan. Karena sekarang eranya bukan menuntut, tapi harus ada buktinya," ujar Erick dalam jumpa pers usai bertemu dengan ST Burhanuddin.

Erick mengatakan, BUMN kini tengah menjalankan program Transformasi Bersih-bersih BUMN, sehingga dilakukan sinkronisasi data untuk setiap kasus yang sedang dikerjakan Kejagung.

Untuk kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat di Garuda ini, Erick menyerahkan data audit pemerintah yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Ini bagian dari yang ingin kita selesaikan," demikian Erick.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya