Berita

Suasana Pasar Huai Khwang saat malam/Net

Dunia

Harga Daging Babi Thailand Melonjak Tinggi, Pedagang Minta Pemerintah Segera Lakukan Impor

SENIN, 10 JANUARI 2022 | 12:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Untuk  mengendalikan harga pasar, para penjual daging babi di Thailand mendesak pemerintah untuk segera melakukan impor, karena harga tinggi telah membuat konsumen menjauh dan memotong pendapatan mereka.

Nongnut, seorang penjual daging babi di Pasar Huai Khwang, mengatakan bahwa tanpa intervensi pemerintah yang tepat waktu, harga rata-rata daging babi di pasar akan segera mencapai 300 baht (128 ribu ruoiah) per kilogram, yang tidak terjangkau bagi banyak orang.

"Harga yang melonjak telah menyebabkan penjualan turun lebih dari setengahnya," katanya, seperti dikutip dari Bangkok Post, Senin (10/1).


Para penjual juga mendesak pemerintah untuk mengesampingkan kekhawatirannya terhadap kelangsungan ekonomi peternakan babi untuk saat ini dan mulai mengimpor daging babi, dengan mengatakan harga tinggi merugikan semua orang.

"Semakin lama situasi tidak terselesaikan, semakin buruk masalah bagi vendor dan konsumen," kata pedagang.

Thongdi, seorang konsumen di pasar Huai Khwang, setuju dengan pernyataan para pedagang. Ia mengatakan kenaikan harga telah memaksanya untuk mengurangi pembelian daging babi.

Seruan impor datang saat pemerintah meluncurkan survei untuk menetapkan stok babi hidup dan babi beku di negara itu, yang hasilnya akan menentukan tindakan selanjutnya.

Wattanasak Sur-iam, direktur jenderal Departemen Perdagangan Dalam Negeri, mengatakan pemerintah akan mulai mengirimkan tim untuk mensurvei stok daging babi di seluruh negeri.

Idenya adalah untuk menentukan pasokan daging babi nasional setiap minggu sampai situasi teratasi.

Pemerintah juga telah bergerak untuk menangguhkan ekspor babi hidup hingga 5 April, serta mewajibkan peternak babi, pedagang grosir, dan operator fasilitas pembekuan makanan untuk melaporkan stok mereka setiap minggu.

Namun, Niphat Nueanim, wakil presiden Asosiasi Pembudidaya Babi Thailand, mengatakan langkah itu hanyalah langkah sementara yang tidak akan menurunkan harga daging babi dalam jangka panjang.

Secara terpisah, juru bicara pemerintah Thanakorn Wangboonkongchana pada hari Minggu menanggapi rumor yang menuduh pemerintah menutupi wabah demam babi Afrika (ASF) di negara itu.

"Otoritas peternakan Thailand berkewajiban untuk melaporkan setiap kasus ASF ke Organisasi Kesehatan Hewan Dunia dan tidak akan pernah menyembunyikan wabah dari seluruh dunia," katanya.

Dia mengatakan Departemen Pengembangan Peternakan sedang memantau dengan cermat setiap kasus dugaan penyakit tersebut, yang telah mengakibatkan pemusnahan lebih dari 500 juta babi di China.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya