Profesor terkemuka Afghanistan Faizullah Jalal (kiri)/Net
Profesor terkemuka Afghanistan Faizullah Jalal ditangkap karena mengkritik pemerintahan Taliban pekan ini. Penangkapan tersebut memicu kekhawatiran bahwa Taliban akan menerapkan kembali aturan keras tentang kebebasan berbicara di negara tersebut.
Jalal yang merupakan seorang profesor hukum dan ilmu politik lama di Universitas Kabul tersebut memang dikenal sebagai kritikus vokal kepemimpinan Taliban. Ia telah membuat beberapa penampilan di acara bincang-bincang televisi sejak pemerintah yang didukung Amerika Serikat diusir pada Agustus 2021 lalu.
Ia menyalahkan Taliban atas krisis keuangan yang memburuk dan mengkritik mereka karena memerintah dengan paksa.
Dalam satu penampilan televisi, Jalal menyebut juru bicara Taliban Mohammad Naeem sebagai “anak sapiâ€. Ini adalah sebuah penghinaan besar di Afghanistan. Klip kritik pedasnya menjadi viral di media sosial dan memicu kekhawatiran akan pembalasan.
Sementara itu, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid membuat cuitan pada Sabtu (8/1) bahwa Jalal telah ditahan oleh badan intelijen Taliban atas pernyataan yang dia buat di media sosial. Taliban menilai bahwa ia berusaha menghasut orang untuk menentang sistem dan bermain dengan martabat rakyat.
“Dia telah ditangkap agar orang lain tidak membuat komentar tidak masuk akal serupa atas nama profesor atau sarjana yang merugikan martabat orang lain,†jelasnya.
Mujahid membagikan tangkapan layar dari tweet yang dia klaim telah diposting oleh Jalal, yang mengatakan bahwa kepala intelijen Taliban adalah kaki tangan Pakistan dan bahwa pemerintah baru menganggap warga Afghanistan sebagai "keledai".
Sementara itu, kantor berita lokal
Aamaj News mengatakan akun yang dirujuk Mujahid,
@UstadJalal1, adalah palsu. Karena akun Twitter resminya adalah
@JalalFaizullah.