Berita

Kelompok Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan sejak 15 Agustus 2021 lalu/Net

Dunia

Mantan Staf Masuk ke Kedubes Afghanistan di Italia, Mengaku Jadi Dubes Taliban

KAMIS, 06 JANUARI 2022 | 11:24 WIB | LAPORAN: ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA

Sebuah insiden terjadi di Kedutaan Afghanistan di Italia pekan ini. Pada Rabu (4/1), pihak kedutaan mengungkapkan bahwa ada seorang mantan staf kedutaan yang mengaku dirinya sebagai duta besar Taliban dan memasuki gedung kedutaan secara ilegal.

Mantan staf itu kemudian diketahui bernama Fahim Kashaf. Ia sebelumnya dipecat karena memberontak terhadap sistem dan nilai-nilai Republik Islam Afghanistan.

"Mohammad Fahim Kashaf, mantan pegawai Kedutaan Besar Republik Islam Afghanistan di Roma, Italia, yang sebelumnya telah berbicara menentang rezim dan nilai-nilainya. Surat penghentian resminya telah dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Italia untuk menyerahkan kartu diplomatik dan plat nomornya, secara ilegal masuk ke kedutaan Afghanistan bersama putranya," begitu bunyi pernyataan pihak kedutaan.

"Dia menyatakan bahwa dia telah ditunjuk sebagai duta besar baru oleh kelompok Taliban dan bahwa dia sebelumnya telah menerima surat dari kantor Taliban di Kabul mengenai kelanjutan tugasnya," sambung pernyataan yang sama.

Bukan hanya itu, ia bermaksud menyerang secara fisik Duta Besar Afghanistan yang resmi, namun berhasil dihalau.

Insiden itu pun berhasil dihentikan setelah pihak kedutaan memanggil polisi Italia dan mengusir Fahim Kashaf dari kedutaan.

"Kedutaan Besar Republik Islam Afghanistan di Roma mengutuk niat untuk menyerang duta besar Republik Islam Afghanistan di dalam kedutaan dan menganggap klaim Kashaf bahwa dia telah ditunjuk sebagai duta besar oleh Taliban untuk Italia sebagai hal yang konyol," kata pernyataan yang sama.

Pihak kedutaan juga mendesak Kashaf dan rekan-rekannya untuk menghentikan tindakan ilegal semacam itu di masa depan karena akan memiliki konsekuensi yang tidak menguntungkan.

"Selain itu, perlu dicatat bahwa duta besar Republik Islam Afghanistan di Roma tidak terluka dalam serangan ini dan dia dalam keadaan sehat dan akan melanjutkan pekerjaannya dan memberikan layanan kepada orang-orang Afghanistan terkasih yang tinggal di Italia dan akan menjadi penjaga nilai-nilai republik dan konstitusi Republik Islam Afghanistan," tutup pernyataan itu.

Isu mengenai pos diplomatik Afghanistan memang merupakan salah satu isu yang krusial di negara itu, terutama sejak Taliban mengambil alih kekuasaan Afghanistan pada 15 Agustus lalu. Pos diplomatik Afghanistan di luar negeri dan organisasi internasional masih diduduki oleh diplomat yang ditunjuk semasa pemerintahan Presiden Ashraf Ghani. Sejauh ini, pemerintah Taliban di Afghanistan belum diakui oleh negara-negara lain di dunia.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya