Berita

Tony Blair/Net

Dunia

Terlibat Invasi ke Irak, Ratusan Ribu Warga Inggris Tuntut Kerajaan Cabut Gelar untuk Tony Blair

SENIN, 03 JANUARI 2022 | 12:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Ratu Elizabeth II untuk memberikan salah satu penghargaan tertinggi kepada mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair memicu reaksi keras kalangan publik London.

Hingga saat ini, sudah lebih dari 300.000 orang yang menandatangani petisi agar Ratu mencabut gelar Ksatria yang baru-baru ini diberikan kepada Blair. Sebagai gantinya, mereka menuntut mantan PM agar dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan perang.

Angus Scott, penulis petisi, berpendapat bahwa Blair bertanggung jawab atas kerusakan yang diperbuatnya oada kontitusi Inggris selama dia menjabat sebagai perdana menteri.

"Blair menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada konstitusi Inggris Raya dan pada tatanan masyarakat bangsa, ketika dia berkuasa antara tahun 1997 dan 2007," kata Scott, seperti dikutip dari RT, Selasa (3/1).

Petisi tersebut secara khusus menuduh Blair menyebabkan kematian tak terhitung banyaknya nyawa warga sipil dan prajurit dengan menyeret Inggris ke dalam berbagai konflik.

“Untuk ini saja dia harus bertanggung jawab atas kejahatan perang," katanya.   

Meskipun merupakan kebiasaan bagi raja-raja Inggris untuk menganugerahkan sebagian besar gelar ksatria senior kepada mantan perdana menteri, keputusan Istana Buckingham untuk tidak mengecualikan Blair menyebabkan kemarahan besar-besaran di kalangan orang Inggris, mengutip peran Blair dalam invasi 2003 di Irak dan dukungannya untuk kampanye pimpinan AS di Afghanistan.

Kembali pada tahun 2017, sepertiga warga Inggris mengatakan bahwa mantan PM itu harus diadili sebagai "penjahat perang" karena secara sadar menyesatkan publik tentang premis invasi Irak setelah penyelidikan menemukan bahwa tidak ada intelijen yang mendukung klaim bahwa mendiang pemimpin Irak Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal.

Blair menerima Most Noble Order of the Garter - urutan tertinggi ksatria - dalam daftar Penghargaan Tahun Baru 2022. Menanggapi pengumuman tersebut, Blair menyebut gelar tersebut sebagai “kehormatan yang luar biasa”, sementara Istana Buckigngham mengatakan bahwa dengan senang hati mempersembahkannya kepada Blair.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya