Berita

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca/Net

Dunia

Pandemi Belum Berakhir, Menkes Turki Minta Masyarakat Tetap Patuhi Aturan Protokol Kesehatan

SENIN, 03 JANUARI 2022 | 09:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menghadapi ancaman yang meningkat dari varian Omicron, masyarakat harus berpegang pada aturan dan tindakan anti-virus, hal yang sama  seperti yang mereka lakukan pada awal pandemi.

Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan hal itum seraya menambahkan bahwa setiap orang harus terus waspada dan jangan lalai, meskipun para ahli mengatakan Omicron tidak lebih berbahaya dari delta.

Peringatan menteri datang setelah kasus virus harian di Turki melonjak pekan lalu, bahkan mencapai hampir 41.000 pada 31 Desember, level tertinggi sejak April karena jenis Omicron tampaknya mulai menyebar di negara itu.


“Kita perlu mengenakan masker wajah dengan benar dan kita harus lebih memperhatikan jarak sosial, terhadap bahaya yang ditimbulkan varian Omicron dan untuk mencegah penyebarannya,” tulis Koca di Twitter, seperti dikutip dari Hurriyet Daily News, Minggu (02/01).

Sebelumnya pada 31 Desember, menteri mengeluarkan pernyataan tentang dampak strain Omicron, mengatakan bahwa peningkatan infeksi harian yang diamati selama seminggu terakhir sebenarnya tidak terduga.

“Strainnya lebih menular dan menjadi varian yang dominan. Jumlah kasus berlipat ganda di negara itu dalam 10 hari terakhir,” kata Koca dalam pernyataannya waktu itu.

Dia mencatat bahwa di Istanbul, kota terbesar di Turki, infeksi meningkat lima kali lipat pada periode yang sama, dan itu menyumbang lebih dari 52 persen dari semua kasus terkait Omicron di negara itu.

“Situasi ini dapat terjadi di semua provinsi dalam waktu dekat,” katanya.

Istanbul menyumbang sekitar 22 persen dari semua kasus di negara itu.

Koca, bagaimanapun, menekankan bahwa meskipun ada lonjakan infeksi, rawat inap di kota dan di seluruh negeri masing-masing hanya meningkat 6,2 persen dan 4,6 persen, memperingatkan bahwa virus itu menyerang orang tua dengan keras.

Orang yang berusia di atas 60 tahun menyumbang lebih dari 87 persen kematian akibat pandemi dalam satu bulan terakhir, sementara kelompok usia yang sama menyumbang sekitar 17 persen dari kasus yang tercatat.

Fakta bahwa Omicron belum secara signifikan meningkatkan rawat inap seharusnya tidak membuat orang berpuas diri, kata Koca.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya