Berita

Prosesi pemakaman KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Tebuireng, Jawa Timur, 31 Desember 2009/Net

Politik

Memori Pemakaman Gus Dur 12 Tahun Lalu

JUMAT, 31 DESEMBER 2021 | 16:32 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kenanganan pada tanggal 31 Desember 2009 masih melekat kuat diingatan putri sulung Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid.

Hari ini, 12 tahun sudah mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini dikebumikan, setelah dinyatakan meninggal dunia pada hari sebelumnya, 30 Desember 2009 pukul 18.45 WIB, oleh dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Memori wafatnya Gus Dur diceritakan kembali oleh Alissa Wahid tepat di hari pelaksanaan kegiatan haul Gus Dur ke-12 yang diadakan secara virtual di empat titik, Jumat (31/12).

Hanya saja, Alissa menyampaikan memori kenangan hari pemkaman Gus Dur ini melalui akun Twitter pribadinya.

Dia menyatakan, 31 Desember 2009 merupakan taggal terberat kedua dalam kehidupannya. Sebab, dia mengakui bahwa saat itu dirinya tidak sempat menangis.

"Hanya tekad memberikan pelayanan terbaik terakhir kepada Bapak yang telah melahirkan saya, secara jasmani maupun ruhani. Sedikit pun tak menduga, justru bakti besar saya baru dimulai," ujar Alissa.

Alissa menceritakan situasi malam sebelum pemakaman ayahnya dilakukan. Ia melihat ibundanya, Hj Sinta Nuriyah Wahid, dan ketiga adiknya yakni Zannuba Ariffah Chafsoh Wahid alias Yenny Wahid, Anita Hayatunnufus Wahid, dan Inayah Wulandari Wahid, yang tengah larut dalam kesedihan.

"Ibu dan adik-adik saya tergugu sejak malam sebelumnya, jadi saya ambil alih semua keputusan. Tidak kenal pejabat, saya sempat mengancam menolak upacara pemakaman kenegaraan kalau kyai, nyai, dan jamaah dilarang masuk Ciganjur dan Tebuireng, serta dilarang kumandang tahlil," paparnya.

Setelah 12 tahun berlalu, Alissa masih ingat setiap jengkal waktu hari pemakaman Gus Dur. Bahkan, dia mengungkapan proses negosiasi dengan Panglima TNI kala itu, Jendral Djoko Satoso, yakni agar para kyai bisa sholat jenazah di maqbarah Tebuireng, yang akhirnya disetujui.

"Melihat betapa banyaknya orang di atas atap dan pohon di sekitar makam. Luapan kesedihan," imbuhnya.

Selain itu, dia juga tidak bisa melupakan kesan yang dialami anak-anaknya dikala kakek mereka dimakamkan dalam suasana pengantaran yang disesaki oleh banyak pecinta Gus Dur.

"Anak-anak saya masih balita. Mereka trauma berdesak-desakan hari itu. Tetapi kami ajarkan "semuanya orang baik yang sayang Yangkung"," ungkap Alissa.

"Sekitar setahun kemudian, saat antri keluar pesawat, Ragil saya berujar "ini orang2nya sayang Yangkung ya bu?"," sambungnya.

Mengingat hari Gus Dur dimakamkan, Alissa menyebut tanggal 31 Desember 2009 sebagai hari yang kelam. Hari itu juga yang membuat dia memaksa diri meninggalkan zona nyaman.

"Agar dapat berbakti sepenuhnya pada lelaki sang pilar kehidupan, dan meneruskan laku perjuangan mewujudkan kemaslahatan terutama bagi mereka yg lemah dan dilemahkan," ucapnya.

Lebih lanjut, Alissa mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mengirimkan doa kepada Gus Dur dan orang-orang yang mencintainya.

"Untuk Gus Dur yang hatinya penuh cinta dan keberanian, dan untuk semua yang mendoakannya, al-fatihah," tutup Alissa.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

UPDATE

Prabowo Jangan Pilih Jaksa Agung Hedon Seperti ST Burhanuddin

Minggu, 13 Oktober 2024 | 16:00

40 Negara Asal Pasukan Perdamaian PBB Kutuk Serangan Israel di Pangkalan UNIFIL

Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:56

Marak Spanduk 'Terima Kasih Jokowi, Selamat Bekerja Prabowo-Gibran', Pengamat: Emas Tetap Emas

Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:48

Tiga Hari Hilang di Hutan, Warga Labuhanbatu Utara Ditemukan Selamat

Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:41

Kemenag: Tidak Larang Pernikahan di Hari Libur

Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:24

Batalkan Ekspor Pasir Laut, Prabowo akan Dikenang Presiden Peduli Lingkungan

Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:04

Peparnas XVII Dongkrak Kunjungan Wisatawan di Solo

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:54

Jelang KTT SCO, Pakistan Karantina Islamabad

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:40

Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Aceh

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:34

Mampu Majukan Morowali, Anwar Hafid Diharapkan Tularkan Kesuksesan Bangun Sulteng

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:06

Selengkapnya