Berita

Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani membela diri terkait alasannya angkat kaki saat Taliban menguasai Kabul/Net

Dunia

Ogah Disalahkan, Ashraf Ghani Beberkan Alasan Angkat Kaki Saat Taliban Kuasai Kabul

JUMAT, 31 DESEMBER 2021 | 00:13 WIB | LAPORAN: ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA

Pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban di Afghanistan pada Agustus lalu merupakan salah satu peristiwa bersejarah baru yang terjadi di tahun 2021 ini.

Pada momen tersebut, ada satu orang yang dipantau ketat oleh mata publik dunia. Ia adalah Ashraf Ghani, sang mantan presiden Afghanistan yang angkat kaki dari negaranya saat Taliban menduduki Kabul.

Sikapnya pada saat itu mengundang beragam komentar, tidak sedikit di antaranya merupakan komentar miring. Bukan tanpa alasan, pasalnya Ghani tidak hadir bersama rakyat Afghanistan untuk mempertahankan negara usai Amerika Serikat menarik pulang pasukannya dan Taliban menduduki Kabul.


Namun baru-baru ini, Ghani buka suara lebih lantang untuk menjelaskan alasan mengapa ia melakukan hal tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan BBC yang dirilis pada Kamis (30/12), Ghani mengungkapkan bahwa pada saat itu, ia tidak punya pilihan selain meninggalkan Kabul secara tiba-tiba ketika Taliban mendekat.

Ghani juga menyangkal isu yang berkembang yang menyebut bahwa pada saat itu ada kesepakatan yang dikerjakan terkait pengambilalihan kekuasaan secara damai.

Dalam wawancara terbaru itu, Ghani mengatakan bahwa seorang penasihat memberinya waktu hanya beberapa menit untuk memutuskan apakah ia akan meninggalkan ibu kota, Kabul atau tidak.

“Pada pagi hari itu, saya tidak punya firasat bahwa pada sore hari saya akan pergi,” kata Ghani kepada radio BBC.

Pernyataannya bertentangan dengan penyataan Mantan Presiden Hamid Karzai. Pada awal bulan ini, Karzai mengatakan kepada The Associated Press bahwa kepergian Ghani membatalkan kesempatan bagi negosiator pemerintah, termasuk dirinya dan ketua dewan perdamaian Abdullah Abdullah, untuk mencapai kesepakatan dengan Taliban.

Karzai mengatakan, setelah memanggil Menteri Pertahanan saat itu Bismillah Khan, serta menteri dalam negeri dan kepala polisi, dan menemukan bahwa para pejabat tinggi telah melarikan diri dari ibukota, ia mengundang Taliban ke Kabul untuk melindungi penduduk sehingga negara itu tidak jatuh ke kekacauan.

Namun Ghani dalam wawancara terbarunya mengatakan bahwa ia melarikan diri untuk mencegah kehancuran Kabul. Ia mengklaim bahwa dua faksi Taliban yang bersaing menyerang kota itu dan siap untuk masuk dan melancarkan serangan serta pertempuran sengit untuk mendapat kekuasaan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya