Berita

Menteri Kesehatan Karl Lauterbach/Net

Dunia

Menkes Jerman: Kita Menghadapi Situasi Berbahaya Covid-19, Terjadi Peningkatan Signifikan Omicron

KAMIS, 30 DESEMBER 2021 | 12:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Begitu cepatnya penyebaran kasus-kasus baru Covid-19 varian Omicron di Jerman membuat Menteri Kesehatan Karl Lauterbach merasa khawatir.

Dalam pernyatannya pada Rabu (29/12), Lauterbach mengatakan bahwa saat ini Jerman harus bersiap menghadapi lonjakan signifikan infeksi virus corona dalam beberapa minggu.

“Jumlah kasus baru setiap hari kemungkinan dua hingga tiga kali lebih tinggi daripada yang dilaporkan selama periode liburan. Selanjutnya, kami menyaksikan peningkatan yang signifikan dalam infeksi omicron. Ini membuat kami khawatir,” katanya dalam konferensi pers di Berlin, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (30/12).


Dia mengatakan selama periode liburan Natal, lebih sedikit orang yang dites virus dan departemen kesehatan setempat yang kekurangan staf tidak dapat melaporkan jumlah kasus baru secara tepat waktu.

"Jumlah kasus yang terdeteksi adalah perkiraan yang terlalu rendah sementara kita menghadapi situasi berbahaya saat ini," katanya.

Institut Robert Koch melaporkan 40.043 infeksi virus corona harian baru dan 414 kematian pada hari Rabu, tetapi juga mencatat jumlahnya tidak lengkap karena penyimpangan pelaporan liburan.

Lembaga tersebut mendaftarkan 2.686 kasus baru varian virus corona omicron selama 24 jam terakhir, menjadikan jumlah total kasus omicron yang dikonfirmasi di negara itu menjadi 13.129.

Dalam pernyatannya Lauterbach meminta warga Jerman untuk mengurangi kontak selama periode liburan, dan secara ketat mematuhi langkah-langkah pencegahan.

Dia juga menggarisbawahi bahwa booster vaksin coronavirus memberikan perlindungan terbaik terhadap penyakit parah dan mendesak semua orang untuk mendapatkan suntikan booster ketika memenuhi syarat.

Jerman berencana untuk memberikan hampir 33 juta suntikan booster dalam tiga minggu ke depan, sebagai bagian dari upaya mengekang penyebaran virus.

Para ahli mengatakan suntikan booster diperlukan terhadap varian omicron, karena kekebalan dari dosis awal mulai berkurang seiring waktu.

Dosis ketiga memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap varian tersebut, menurut studi laboratorium awal.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya