Berita

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini/Repro

Politik

Evaluasi Akhir Tahun FPKS DPR: Jaga Demokrasi dari Praktik Oligarki dan Sentralisasi

RABU, 29 DESEMBER 2021 | 17:40 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Evaluasi akhir tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo disampaikan Fraksi PKS DPR RI sebagai partai yang konsisten berada di jalur oposisi.

Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini mengatakan, evaluasi akhir tahun pemerintahan Jokowi adalah bentuk cinta dan sayang PKS pada bangsa dan negara Indonesia.

"Kami ingin memastikan kebijakan pemerintah berpihak pada rakyat, mendengarkan suara rakyat, dan menjamin sistem demokrasi berjalan baik dan tidak dirusak praktik oligarki dan sentralisasi kekuasaan," kata Jazuli Juwaini dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/12).

Ia menjelaskan, kedudukan PKS konsisten oposisi yang kritis dan konstruktif. Hal ini dilihat dari sejumlah RUU yang diusulkan pemerintah dan berpotensi merugikan rakyat mendapat kritik tajam dan penolakan dari PKS. UU tersebut antara lain, Perppu 1/2020, UU HPP, UU HKPD, UU Minerba, dan RUU IKN.

"Jika baik kita apresiasi dan dukung, jika salah kita koreksi. Jumlah anggota PKS hanya 50 dari 575 anggota DPR tapi kami tak goyah membela rakyat," tegas Jazuli.

Jazuli menegaskan, Fraksi PKS harus menjadi garda terdepan membela membela kepentingan umat, rakyat, dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Kami ingin memastikan demokrasi semakin kuat dan berkualitas. Sebaliknya, tidak terseret pada pusaran oligarki dan sentralisasi yang set back terhadap capaian reformasi," pungkasnya.

Fraksi PKS sendiri telah menggelar acara Kaleidoskop dan Evaluasi Akhir Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, Selasa kemarin (28/12). Dalam acara tersebut, hadir di antaranya Sekjen PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi; Ketua PP Muhammadiyah/Waketum MUI, Anwar Abbas; dan Ekonom Faisal Basri.

Dalam acara tersebut, Anwar Abbas menyoroti soal ketimpangan sosial ekonomi. Ia mengatakan, solusi atas permasalahan tersebut adalah kebijakan afirmasi dari negara untuk melahirkan lebih banyak lagi wirausaha atau pebisnis dari kalangan rakyat.

"Pemerintah dapat bekerja sama dengan rakyat untuk melahirkan lebih banyak pengusaha dengan memberikan pelajaran tentang kewirausahaan dan tetap berlandaskan nilai Pancasila dan UUD 1945," jelas Anwar Abbas.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya