Berita

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto./Dok

Politik

Menko Airlangga: Beragam Stimulus dan Insentif Terbukti Mampu Mendorong Ekonomi

RABU, 29 DESEMBER 2021 | 05:10 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Berbagai stimulus dan insentif yang dikucurkan pemerintah sepanjang 2021, terbukti mampu mendorong dan menyelamatkan perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19 yang menyerang secara global.

Diceritakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Sepanjang tahun 2021, banyak program insentif untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang diluncurkan pemerintah.

Total anggarannya, Rp 162,4 triliun. Untuk UMKM, kata Airlangga, realisasinya mencapai Rp 77 triliun. Terdiri dari subsidi bunga UMKM dan penempatan dana cadangan untuk perbankan.

Tahun 2021, pemerintah juga menganggarkan Rp 280 triliun untuk program kredit usaha rakyat (KUR). Airlangga memastikan, program KUR ini akan dilanjutkan karena terkait dengan program pemulihan ekonomi.  

"Kami juga sedang mengkaji berbagai sektor lain yang bisa menjadi pengungkit perekonomian di tahun 2022,” ujar Airlangga dalam keterangannya kepada media, Selasa (28/12).

Lebih jauh Airlangga mengemukakan, pada Juli 2021 sempat ditandai dengan melonjaknya Covid-19. Saat itu kasus harian mencapai 5.400 dan kasus aktif di atas 510.000.

Ketua Umum Partai Golkar itu menyebutnya sebagai unprecedented. Sebab, bed occupancy rate (BOR) rumah sakit nasional saat itu mencapai rata-rata 92 persen. Ditambah pula adanya keterbatasan kapasitas oksigen.

Pada kuartal awal 2021, Indonesia cukup sukses melakukan pemulihan ekonomi. Misalnya, kuartal kedua tahun 2021 pertumbuhan ekonomi mencapai 7,07 persen. Saat itu, kasus aktif turun di bawah 100.000 pasca Lebaran.

“Lalu saat varian delta masuk, pemerintah terpaksa menarik rem lagi sehingga di kuartal ketiga pertumbuhan turun jadi sekitar 3,5 persen,” ungkapnya.

Meski demikian, adanya berbagai insentif dan stimulus ekonomi sekaligus program pengendalian Covid-19 yang terintegrasi, perekonomian Indonesia masih tumbuh positif.

"Hal itu juga tak lepas dari sektor manufaktur dan komoditas yang menjadi engine yang mampu menahan turunnya pertumbuhan ekonomi," ujar Airlangga.

Pada kuartal kedua, konsumsi yang tumbuh 6 persen, tiba-tiba turun ke angka 1 persen di kuartal ketiga. Namun di kuartal keempat indeks keyakinan konsumen naik ke 118, Purchasing Managers' Index (PMI) masih 53,9.

"Hal itu terjadi karena engine-engine perekonomian dan ekspor masih baik. Selain itu, neraca perdagangan positif dengan cadangan devisa 148 miliar dollar AS,” jelasnya.

Fakta lain, terjadi surplus perdagangan sepanjang Januari-November 2021 yang mencapai 34,32 miliar dollar AS. Angka ini adalah rekor dalam beberapa tahun terakhir.

Surplus dagang ini didorong oleh kenaikan berbagai komoditas, terutama kelapa sawit yang memberikan nilai tukar kepada kepada petani antara Rp 3.000 hingga Rp 3.200 ribu per tandan buah segar (TBS).

“Ini juga merupakan angka tertinggi dan ini membuat ekspor crude palm oil (CPO) kita mencapai 25 miliar dolar AS,” katanya.

Ekspor baja dan nikel yang nilainya mencapai 14 miliar dollar AS, disebut Airlangga, juga mendorong perekonomian tumbuh positif.

Hal itu disebutnya sebagai dampak kebijakan hilirisasi yang membuat Indonesia siap memenuhi kebutuhan pasar global. Airlangga yakin komoditas baja dan nikel juga akan menjadi andalan Indonesia di tahun 2022.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya