Berita

Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKS, Ecky Awal Muharam/Net

Politik

Ecky Awal Muharam: Dalam Konteks Ekonomi, Keuangan Indonesia Tidak Sedang Baik-baik Saja

SELASA, 28 DESEMBER 2021 | 18:39 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ekonomi dan keuangan Indonesia saat ini dalam keadaan mengkhawatirkan. Hal itu termaktub dalam sejumlah data dan fakta yang dikeluarkan para pejabat publik di sektor keuangan saat ini.

Hal ini diungkap anggota Komisi XI DPR RI, Ecky Awal Muharam, dalam acara Kaleidoskop & Evaluasi Akhir Tahun Fraksi PKS DPR RI Tahun 2021 bertemakan "Kesejahteraan Rakyat Dalam Pusaran Oligarki, Sentralisasi, dan Melemahnya Demokrasi" di Ruang Pleno Fraksi PKS DPR RI Gedung Nusantara 1 Lantai 3, Selasa (28/12).

"Dalam konteks ekonomi keuangan Indonesia sedang tidak baik-baik saja, kalau kita membuat parameter yang sangat sederhana dalam konteks melihat kinerja pemerintah dalam hal ekonomi keuangan," ucap Ecky.


Anggota parlemen Fraksi PKS ini juga menyoroti beragam instrumen yang dimiliki pemerintah baik dari segi fiskal maupun kebijakan-kebijakan ekonomi yang dikeluarkan hingga ke sektor-sektor tertentu.

Menurutnya, output dan outcome dari kebijakan fiskal hingga kebijakan-kebijakan ekonomi pemeirntah perlu diuji, apakah betul-betul bisa menjamin tujuan bernegara yaitu memajukan kesejahteraan umum dan memajukan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Dalam konteks APBN saja misalnya, yang kurang lebih mencapai Rp 2.700 triliun apakah dalam konteks sumber pembiayaannya sudah sehat? Apakah postur APBN kita sudah sehat? Apakah belanja pemerintah saat ini sudah sehat, tepat sasaran?" tanyanya.

Maka dari itu, Ecky memandang APBN Indonesia saat ini sedang tidak sehat. Dia mengaku siap berdebat dengan siapapun yang mengatakan bahwa APBN negara aman-aman saja.

"Karena ini satu pihak siap diundang berdebat dengan pihak-pihak yang mengatakan tidak (baik ekonomi nasional), karena betapa banyak informasi dan data yang menyatakan tidak sehat," imbuhnya.

Dia mengibaratkan bahwa kondisi perekonomian nasional saat ini seperti peribahasa "besar pasak daripada tiang", lantaran utang Indonesia saat ini posisinya sudah mencapai 40 persen lebih, atau outstanding utang dibanding PDB berada di atas 3 persen sejak 2020.

Maka dari itu dia memprediksi pada tahun 2022 keseimbangan primer akan terus negatif, dengan kondisi itu maka dia menekankan bahwa perekonomian nasional tidak sedang sehat-sehatnya.

"Jadi, itu saja baru satu parameter apalagi parameter lain yang secara gamblang bisa dilihat dan bisa dibaca," demikian Ecky.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya