Berita

Yudi Latif/Net

Publika

Natal Cinta

MINGGU, 26 DESEMBER 2021 | 17:22 WIB | OLEH: YUDI LATIF

SAUDARAKU, kembali ke Natal seperti memasuki ruang liminal menuju kelahiran kembali. Istilah liminal berasal dari kata limen, yang berarti ‘ambang batas’ atau ‘ruang antara’.

Dalam studi antropologi, istilah itu dimunculkan Arnold van Gennep (1960) merujuk ritus-ritus transisi antara ritus perpisahan dari dunia lama dan upacara penasbihan memasuki dunia baru.

Ruang liminal memberi kesempatan jeda, menyediakan momen reflektif dari mana kita bermula, di mana kita sekarang, dan hendak ke mana kita menuju.

Dengan melewati prosesi refleksi diri, manusia diharapkan kembali ke titik awal kehidupan: terlahir ke dunia sebagai buah cinta kasih, yang diharapkan dapat menumbuhkembangkan cinta kasih.

Peringatan Natal seperti hadiah untuk menyehatkan kembali kehidupan, yang secara simbolik dirayakan dengan berbagi hadiah.

“Natal tidaklah menjadi Natal tanpa sesuatu hadiah,” tulis novelis Louisa May Alcott. Dan tiada hadiah yang lebih berharga daripada cinta. Ia adalah obat bagi yang sakit, lilin bagi kegelapan, harapan bagi kebuntuan.

Cinta memperoleh pemenuhannya bukan pada apa yang bisa ia dapatkan, melainkan pada apa yang bisa ia berikan. Mencintai sesuatu berarti menginginkannya hidup.

“Apa yang kuharap dari anakku, sudahkah kuberikan teladan baginya. Apa yang kuharap dari rakyatku, sudahkah kupenuhi harapan mereka,” ujar Confusius.

Ujian cinta dibuktikan dengan pengorbanan, seperti Yesus Kristus yang siap mengorbankan diri demi keselamatan warga bumi. Setiap Natal tiba, saatnya mengisi baterai cinta, dengan menghidupkan jiwa pengorbanan, demi kebaikan dan kesuburan negeri tercinta.

“Cintailah satu sama lain,” ujar Yesus dalam Perjanjian Baru (John 13:34). Nabi Muhammad menggemakan anjuran ini dengan bersabda, “Engkau akan melihat orang beriman dalam perangai belas kasih, saling mencintai, serta berbagi kebaikan satu sama lain”.

Saat langit mendung dirundung bencana wabah, rasa saling percaya pudar dirongrong pengkhianatan. Tenunan sosial robek digerus prasangka. Kesenjangan meluas dipacu keserakahan.

Tidak ada kerinduan paling menghunjam selain dambaan menemukan kembali kehangatan cinta.

Semoga semangat Natal bisa mengobarkan api cinta. Selamat Natal bagi yang merayakan!

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya