Berita

Rektor Universitas Paramadina Profesof Didik J. Rachbini/Net

Politik

Premium Bakal Dihapus, Profesor Didik Rachbini: Emang Pertamax Ramah Lingkungan?

MINGGU, 26 DESEMBER 2021 | 14:35 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Alasan menghapus bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Premium dan Pertalite secara bertahap pada tahun depan dipertanyakan.

Apalagi jika alasan menghapus bahan bakar dengan oktan yang rendah itu disebut untuk melindungi lingkungan dan mencegah terjadinya dampak buruk dari global warming.

Rektor Universitas Paramadina Profesof Didik J. Rachbini bertanya-tanya. Sebab, Pertamax juga merupakan bahan bakar yang jadi penyumbang polusi udara.


"Emang Pertamax ramah lingkungan? Saya kira dua-duanya itu tidak ramah lingkungan. Karena, non-renewable kan. Dan itu dari tambang ya, yang tidak renewable,” tegas Didik saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/12).

Ekonom senior dari Indef ini mengatakan, sebetulnya pemerintah tidak perlu mempermasalahkan adanya Premium dan Pertalite, melainkan harus berkaca pada negara-negara maju yang saat ini telah menggunakan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.

Di mana masyarakat perlahan mulai meninggalkan bahan bakar konvensional dan beralih ke energi terbarukan.

“Secara perlahan itu ikutin lah negara-negara maju kayak di Belanda. Taksi itu dalam beberapa waktu ke depan dihilangkan menjadi electric car,” sambungnya

Didik mengingatkan bahwa Indonesia kaya akan nikel. Untuk itu, pemerintah diharapkan mengandalkan dan memanfaatkan hal tersebut agar dapat menciptakan baterai buatan Indonesia. Kemudian baterei bisa dijual ke negara-negara lain yang mayoritas menggunakan listrik untuk kendaraan.

“Jangan buang semau-maunya ke China itu, nanti kayak tambang di Freeport. Itu harus diproses di sini, sampai kita megang kendali di nikel itu, ganti ke baterai,” ucapnya.

Menurutnya, penghapusan Premium dan Pertalite akan menimbulkan kesan di masyarakat bahwa para penguasa di bahan bakar Pertamax yang memanfaatkan momen tersebut untuk meraih keuntungan.

“Itu malah nanti antara pengusaha yang mendistribusikan Pertamax dengan Pertalite itu berkelahi, oh ini gengnya Pertamax nih yang melakukan. Itu juga harus curiga jangan-jangan Pertamax melobi ke Pertalite dihilangkan supaya lebih banyak hasilnya,” tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya