Ketua KPK RI Firli Bahuri saat launching hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) di Gedung Merah Putih KPK/Ist
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi melaunching hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2021 guna mengukur tingkat korupsi di Indonesia.
Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan, hasil SPI ini diharapkan menjadi titik awal perbaikan sistem pencegahan dalam kerangka pemberantasan korupsi.
“Hasil survei ini adalah, titik awal kita untuk melakukan perbaikan sistem, pencegahan dan pemberantasan korupsi,†kata Firli saat melauncing hasil SPI 2021 di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis sore (23/12).
"Dan kita manfaatkan untuk mengetahui indikator pencegahan korupsi serta melakukan upaya pemberantasan korupsi sebagaimana tertera dalam RPJMN 2020-2024," tandas Firli menambahkan.
Dalam kerangka menghilangkan korupsi di negeri ini, Firli mengajak elemen bangsa maupun seluruh instansi dan lembaga negara untuk secara bersama-sama bersatu padu membangun budaya antikorupsi guna membebaskan negeri ini dari praktek-praktek korupsi.
Disisi lain, Firli menambahkan, tugas KPK ialah memastikan anggaran yang dialokasikan oleh Presiden ke setiap institusi negara berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka mendorong perekonomian nasional. KPK, tegas Firli, hadir untuk memastikan tidak ada satu rupiah pun yang dikorupsi oleh penyelenggara negara.
“Untuk itu, koordinasi dan kerjasama antara KPK dan seluruh elemen bangsa, dimana Presiden dengan kesesuaian visi yang sama sangatlah penting untuk memimpin orkestra pemberantasan korupsi,†demikian Firli.
Dalam kesempatan yang sama, Bank Dunia atau World Bank menyampaikan apresiasi atas inisiatif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyelenggarakan Survei Penilaian Integritas (SPI) untuk meningkatkan upaya-upaya pemberantasan dan pencegahan korupsi di Indonesia.
Hal itu disampaikan langsung oleh Acting Country Director World Bank Indonesia-Timor Leste, Iwan Gunawan saat menjadi Keynote Speech di acara Launching Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2021 "Mengukur Tingkat Korupsi di Indonesia" yang diselenggarakan di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis sore (23/12).
Iwan mengatakan, dalam melaksanakan misi, Bank Dunia menemukan bahwa korupsi merupakan salah satu tantangan yang paling besar. Terutama bagi 40 persen penduduk termiskin di negara-negara berkembang.
"Korupsi yang tidak ditangani secara sistemik, itu dari waktu ke waktu juga akan mengikis kepercayaan masyarakat kepada lembaga-lembaga pemerintahnya, lembaga publik. Kemudian juga menghambat investasi dari kalangan dunia usaha, yang pada dasarnya nanti berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan tentunya penciptaan lapangan kerja," ujar Iwan.