Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Format Astana: Turki-Rusia-Iran Tegaskan Komitmen Pemberantasan Terorisme, Kutuk Serangan Israel dan Penyitaan Ilegal Minyak Suriah

KAMIS, 23 DESEMBER 2021 | 11:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Turki, Rusia, dan Iran, menegaskan kembali komitmen kuat mereka terhadap persatuan politik dan integritas teritorial Suriah.

Dalam pernyataan bersama pada Pertemuan Internasional ke-17 Format Astana yang membahas tentang Suriah, Rabu (22/12), ketiga negara menekankan pentingnya menjaga ketenangan di daerah de-eskalasi Idlib dan setuju untuk melakukan upaya lebih lanjut untuk memerangi terorisme dalam segala bentuk dan meningkatkan situasi kemanusiaan.

Ketiganya juga menegaskan kembali tujuan dan prinsip Piagam PBB dan menyoroti bahwa prinsip-prinsip ini harus dihormati dan dipatuhi secara universal.


"Mengutuk meningkatnya aktivitas teroris di berbagai wilayah Suriah yang mengakibatkan hilangnya nyawa, termasuk serangan yang menargetkan fasilitas sipil. Menegaskan kembali perlunya melanjutkan kerjasama yang berkelanjutan untuk memusnahkan DAESH/ISIL, Front Al-Nusra, dan semua individu, kelompok, usaha dan entitas lain yang terkait dengan Al-Qaeda," salah satu pernyataan dalam rilis yang diposting situs resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, Rabu (22/12).   

Pernyataan itu juga memuat komitmen untuk memastikan perlindungan warga sipil dan infrastruktur sipil sesuai dengan hukum humaniter internasional dan menegaskan kembali penentangan mereka terhadap penyitaan ilegal dan transfer pendapatan minyak yang seharusnya menjadi milik Suriah.

"Menyatakan keprihatinan serius dengan meningkatnya kehadiran dan aktivitas teroris “Hayat Tahrir al-Sham” dan kelompok teroris berafiliasi lainnya sebagaimana ditetapkan oleh Dewan Keamanan PBB yang menimbulkan ancaman bagi warga sipil di dalam dan di luar area de-eskalasi Idlib," lanjut pernyataan tersebut.

Para pihak juga mengecam serangan militer Israel yang sedang berlangsung terhadap Suriah, yang "melanggar hukum internasional, dan membahayakan stabilitas dan keamanan di kawasan itu.

Ketiganya menekankan bahwa penyalahgunaan pesawat sipil Israel sebagai kedok dalam agresinya di wilayah Suriah merupakan pelanggaran nyata terhadap peraturan internasional, membahayakan kehidupan warga sipil.

Putaran ke-17 pertemuan internasional tentang Suriah dalam Format Astana diselenggarakan selama dua hari pada 21-22 Desember di ibukota Kazakhstan, Nursultan.

Perkembangan terbaru dalam proses politik, situasi di Idlib barat laut Suriah, bantuan kemanusiaan, dan kontraterorisme dibahas tuntas dalam pertemuan tersebut, seperti dilaporkan situs  Kementerian Luar Negeri.
Delegasi dari Iran, Rusia, Turki, pemerintah Suriah, dan oposisi Suriah, mengambil bagian dalam pertemuan ini. Sementara, Perwakilan PBB, Yordania, Lebanon, dan Irak, hadir sebagai pengamat dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari tersebut.

Lebih lanjut, para pihak mengkonfirmasi rencana mereka untuk mengadakan Pertemuan Internasional ke-18 tentang Suriah dalam format Astana di Nursultan pada paruh pertama tahun 2022 dengan mempertimbangkan situasi pandemi, dan juga "mengatur pertemuan tingkat menteri lainnya dalam format Astana."

Suriah telah dirusak oleh perang saudara sejak awal 2011 ketika rezim Bashar Assad menindak pengunjuk rasa pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga.

Proses perdamaian Astana untuk mengakhiri konflik diluncurkan di Kazakhstan pada Januari 2017 atas inisiatif Turki, Rusia dan Iran.

Pertemuan para penjamin Astana juga telah berkontribusi pada kemajuan proses diplomatik yang dipimpin PBB di Jenewa.

Astana adalah nama ibu kota Kazakh sebelum berubah menjadi Nursultan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya