Berita

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep/Net

Politik

Ray Rangkuti: Kalau Kaesang Tidak Bersedia Jelaskan Asal Usul Saham 92 M, Maka Presiden Harus Klarifikasi

SENIN, 20 DESEMBER 2021 | 09:24 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pembelian saham perusahaan frozen food senilai Rp 92 miliar yang dilakukan oleh Kaesang Pangarep sudah barang tentu menimbulkan pertanyaan di publik.

Ini lantaran putra bungsu Presiden Joko Widodo itu selalu mengesankan atau mencitrakan dirinya sebagai pedagang pisang goreng. Sebuah jenis usaha yang masuk dalam kategori UMKM.

“Jadi, bila kita dikejutkan oleh berita adanya pembelian saham oleh Kaesang hingga hampir mencapai Rp 100 M, tentu berbagai pertanyaan sangat mungkin bermunculan," ujar pengamat dari Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (20/12).


Publik pasti bertanya-tanya asal usul dana besar yang dimiliki Kaesang. Karena, mengingat dirinya selama ini hanya mengasosiasikan diri sebagai pelaku UMKM.

"Apakah dana sebesar itu semata miliknya ataukah milik dari berbagai orang yang bersama-sama dengan dirinya membeli saham senilai hampir Rp 100 M?" kata Ray.

Atas pertanyaan-pertanyaan itu, Kaesang tidak boleh diam. Dan bahkan, Presiden juga tidak boleh diam mengingatkan informasi tersebut masih menjadi pertanyaan dan pembahasan publik.

"Mendiamkannya adalah ketertutupan yang tidak mencerminkan sikap presiden yang terbuka dan pro pada transparansi. Tidak bisa berlindung di belakang argumen bahwa bisnis Kaesang adalah semata urusan pribadinya. Itu argumen klasik kala kita belum mengenal demokrasi dan jargon transparansi," jelas Ray.

"Apapun yang menjadi sesuatu yang menghebohkan munculnya dari kalangan istana, selama bukan wilayah pribadi, sudah merupakan kewajiban presiden mengklarifikasinya," sambung Ray.

Bisnis dengan dana yang besar tersebut, tidak bisa dilihat sebagai masalah pribadi yang tertutup. Bisnis dengan dana mencapai hampir seratusan miliar jelas menimbulkan pertanyaan yang berhubungan dengan kekuasaan.

“Apalagi selama ini, Kaesang dikenal sebagai pengusaha dengan jenis usaha UMKM," terang Ray.

Oleh karena itu, Ray kembali mengingatkan agar presiden meminta Kaesang untuk memberikan klarifikasi. Bahkan jika perlu, membuka diri untuk diaduit oleh publik.

"Bila Kaesang tidak bersedia menjelaskannya, maka sudah semestinya presiden langsung yang mengklarifikasi. Setidaknya memastikan bahwa tidak ada wibawa atau pengaruh presiden dalam bisnis yang dilaksanakan oleh Kaesang," pungkas Ray.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Larangan Reklame Produk Tembakau Mengancam Industri Periklanan

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:05

Indonesia Raih Juara 2 di MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:03

Nasihat Ma’ruf Amin soal Kisruh PBNU

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:48

Kemenkop–Kejagung Perkuat Pengawasan Kopdes Merah Putih

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:35

China Primadona Global

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:01

UUD 1945 Amandemen Masih Jauh dari Cita-cita Demokrasi Pancasila

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:37

Pekerja Pengolahan Tuna di Jakarta, Bali dan Sulut Masih Memprihatinkan

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:12

Bakamla dan Indian Coast Guard Gelar Latihan Bareng di Laut Jawa

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:55

Program Edukasi YSPN Cetak Regenerasi Petani Muda

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:37

Saatnya Rakyat jadi Algojo

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:09

Selengkapnya