Berita

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay/Netw

Politik

Kondisi Kedaruratan Semestinya Sudah Tidak Berlaku, Wajar Vaksin Halal Diungkit Lagi

MINGGU, 19 DESEMBER 2021 | 07:21 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah diminta untuk memperhatikan pilihan-pilihan vaksin yang akan disuntikkan ke masyarakat. Pasalnya, ada banyak jenis vaksin yang telah mendapatkan EUA, namun tidak semuanya memiliki sertifikat halal dari MUI.

Permintaan itu disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay seiring keluarnya sertifikasi halal dari MUI untuk vaksin Covid-19.

Saleh Daulay mengingatkan bahwa sejak awal persoalan halal ini telah banyak dipertanyakan publik. Dengan berbekal alasan kedaruratan, maka pada waktu itu semua vaksin diperbolehkan.

“Sekarang, sudah ada banyak vaksin yang halal, tentu persoalan kehalalan ini wajar diungkit kembali,” ujar Saleh Daulay kepada wartawan, Minggu (19/12).

Ketua Fraksi PAN DPR RI ini menambahkan soal vaksin Covid-19 banyak yang diragui oleh masyarakat Indonesia, lantaran belum keluar sertifikasi halal.

Pasalnya, sejak keluarnya vaksin tersebut banyak kalangan masyarakat mempertanyakan kepada BPOM ihwal izin edar atau EUA dari vaksin-vaksin tersebut.

“Karena Indonesia mayoritas muslim, yang ditanya berikutnya adalah sertifikat halal dari MUI. Sampai kemarin, masih ada warga yang enggan divaksin karena ragu atas kehalalan vaksin yang ada,” ucapnya.

Berkenaan dengan itu, Saleh pemerintah diminta untuk memprioritaskan penggunaan vaksin halal. Menurutnya, saat ini produsen vaksin halal sudah banyak beredar.

Kondisi kedaruratan untuk menggunakan yang tidak halal mestinya sudah tidak berlaku. Apalagi, MUI sudah mengeluarkan sertifikat halal untuk beberapa jenis vaksin.

“Bayangkan, vaksin ini kan akan membantu pertahanan tubuh. Akan mengalir ke seluruh bagian tubuh. Lalu kalau yang dipakai tidak halal, bagaimana?” tutupnya.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Rusia, China dan Iran Dituding Gunakan AI untuk Ganggu Pilpres AS

Jumat, 27 September 2024 | 09:54

Kejar Keuntungan, Toko Daring Kompak Naikkan Biaya Komisi

Jumat, 27 September 2024 | 09:41

Cuma Bangun Gedung, Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN

Jumat, 27 September 2024 | 09:28

Karpet Persia, Eksotik dan Banyak Dikoleksi sebagai Investasi

Jumat, 27 September 2024 | 09:27

Satgas Impor Ilegal Bukan Penyelesaian, hanya Shock Therapy Saja

Jumat, 27 September 2024 | 09:14

Diduga Tidak Netral di PK Mardani Maming, KY Perlu Periksa Hakim Ansori

Jumat, 27 September 2024 | 09:09

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Stagnan, Termurah Masih Dibanderol Rp780.500

Jumat, 27 September 2024 | 09:03

Zulhas: Rencana Pemindahan Pelabuhan Barang Impor Diputuskan Prabowo

Jumat, 27 September 2024 | 08:52

Komitmen Prabowo Lanjutkan Pondasi Ekonomi Jokowi, Beri Kepastian bagi Investor

Jumat, 27 September 2024 | 08:47

Prabowo-Gibran Bakal Tarik Utang Baru Rp775 Triliun di Awal Menjabat, Buat Apa?

Jumat, 27 September 2024 | 08:35

Selengkapnya