Berita

Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf alias Mualem diapit sejumlah kader/Net

Politik

Ketika Pesona Partai Aceh dan Bekas Kombatan GAM Mulai Tersapu Waktu

JUMAT, 17 DESEMBER 2021 | 22:17 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Partai Aceh dan para mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka mulai kehilangan pesona. Sempat dieluk-elukkan, kini mereka seperti kehilangan taji.

Pengamat politik Universitas Abulyatama, Usman Lemreung mengatakan, di awal-awal kemunculan, Partai Aceh menjadi harapan baru rakyat Aceh. Hal ini terlihat dari hasil Pemilihan Kepala Daerah 2006, saat hampir semua wilayah dimenangi oleh kandidat yang diusung oleh Partai Aceh yang notabene bekas kombatan Gerakan Aceh Merdeka.

"Biarpun saat Pilkada tersebut bekas GAM belum ada partai politik, namun dengan jalur indenpenden, hampir 65 persen pemerintahan kabupaten/kota berhasil direbut dan dikuasai oleh bekas GAM," kata Usman Lamreung kepada Kantor Berita RMOLAceh, Jumat (17/12).


Euforia berlanjut. Partai Aceh yang didirikan oleh bekas kombatan GAM menjadi pemenang Pemilihan Umum 2009. Partai politik lokal ini mendapatkan suara terbanyak.

Partai Aceh mendapatkan kursi terbanyak di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dengan 33 kursi dari 69 kursi yang diperebutkan. Begitu juga di daerah, di beberapa kabupaten dan kota, kader Partai Aceh menguasai kursi terbanyak di DPRK. Seperti Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Bireuen, Pidie, Langsa, Aceh Timur, Aceh Barat, Aceh Jaya, Aceh Besar, dan lainnya.

Hasil ini berbanding terbalik pada Pemilu 2019. Partai Aceh mulai kehilangan banyak suara pendukung. Perolehan kursi mereka di DPR Aceh turun signifikan. Saat itu, mereka hanya mampu menguasai 18 kursi dari 81 kursi.

“Artinya banyak kursi Partai Aceh direbut oleh partai nasional, seperti Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, Golkar dan PKB,” jelas Usman Lamreung.  "Semakin rendah rakyat Aceh simpati pada Partai Aceh, artinya rakyat sangat kecewa dengan kinerja para kader Partai Aceh di parlemen."

Usman juga menilai hal ini dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan kader-kader Partai Aceh mengakomodir aspirasi rakyat. Saat terpilih, kader yang duduk di kursi kepala daerah dan legislatif tak mampu memenuhi janji-janji politik yang disampaikan saat kampanye.

Di sisi lain, Usman tak menampik keberhasilan program-program yang dilaksanakan kader Partai Aceh sebagai upaya peningkatan dan mengurangi angka kemiskinan di Aceh. Mulai dari program Jaminan Kesehatan Aceh, program penguatan ekonomi, dan program beasiswa.

Di bidang pembangunan bidang infrastruktur, dalam kepemimpinan kader Partai Aceh, berlangsung renovasi Masjid Raya Baiturrahman dan infrastruktur lainnnya. Hingga, di bidang syariat Islam, Pemerintah Aceh di bawah Gubernur Zaini Abdullah, Tuha Peut Partai Aceh,  mendorong peralihan sistem operasional Bank Aceh menjadi syariah.

Usman pun menilai banyak kebijakan dan program yang tidak berjalan optimal akibat benturan politik di internal kombatan GAM.

Sepanjang tahun, konflik antara legislatif dan eksekutif dan konflik internal eks GAM lebih mendominasi. Hal ini, kata Usman Lamreung, sangat menguras energi dan mengabaikan kepentingan rakyat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya